Evaluasi program wajib belajar 12 tahun pemerintah daerah Kota Yogyakarta

Penelitian ini bertujuan mengevaluasi: (1) pelaksanaan program (2) pencapaian tujuan program, dan(3) hambatan-hambatan pelaksanaan program wajibbelajar 12 tahun di Kota Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Model evaluasi yang digunakan ad...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Yenny Merinatul Hasanah, Cepi Safruddin Abdul Jabar
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Negeri Yogyakarta 2017-10-01
Series:Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan
Subjects:
Online Access:https://journal.uny.ac.id/index.php/jamp/article/view/8546
id doaj-138fdad441f34a308d51e4afc25815de
record_format Article
spelling doaj-138fdad441f34a308d51e4afc25815de2020-11-24T21:47:28ZindUniversitas Negeri YogyakartaJurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan2337-78952461-05502017-10-015222823910.21831/amp.v5i2.85469580Evaluasi program wajib belajar 12 tahun pemerintah daerah Kota YogyakartaYenny Merinatul Hasanah0Cepi Safruddin Abdul Jabar1Prodi Manajemen Pendidikan PPs UNYFakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri YogyakartaPenelitian ini bertujuan mengevaluasi: (1) pelaksanaan program (2) pencapaian tujuan program, dan(3) hambatan-hambatan pelaksanaan program wajibbelajar 12 tahun di Kota Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Model evaluasi yang digunakan adalah discrepancy evaluation program. Hasil penelitian program wajib belajar 12 tahun di Kota Yogyakarta bukan Compulsory Education, tetapi lebih merupakan Basic Education Program (BEP) yang didasari Universal Besic Education (UBE) yang pada hakekatnya berarti penyediaan akses yang sama untuk mengikuti pendidikan dasar terhadap anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pelaksanaan Program Wajib Belajar 12 Tahun: (a) kecukupan tanaga pendidik belum terpenuhi pada jenjang SD, (b) ketersediaan sarana  prasarana belum terpenuhisecara keseluruhan, dan(c) ketersediaan pembiayaan pendidikan sudah terpenuhi. (2) pencapaian tujuan program wajib belajar 12 tahun: (a) meningkatkan Angka Partisipasi Sekolah (APS), (b) mengurangi Angka Putus Sekolah (APS), (c) meningkatkan Angka Melanjutkan (AM), (d) program wajib belajar sudah dapat meningkatkan anak lulus minimal SMA/SMK dan sederajat, dan (e) terwujudnya perluasan akses dan pemerataan pendidikan untuk semua. (3) Hambatan-hambatan Program Wajib Belajar 12 Tahunadalah: (a)rendahnya daya beli/tingkat partisipasi masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan, (b) rendahnya minat anak dan kesadaran orang tua kurang terhadap pentingnya pendidikan untuk masa depan, (c) masih adanya anak putus sekolah di Kota Yogyakarta (d) sosialisasi program wajib belajar 12 tahun kurang maksimal, dan (e) tidak tepatnya subsidi (KMS) pemerintah Kota Yogyakarta. Kata kunci: evaluasi, pelaksanaan program,tujuan program, hambatan program   AN EVALUATION OF THE 12 YEAR COMPULSORY EDUCATION PROGRAM OF THE CITY GOVERNMENT OF YOGYAKARTA Abstract This study aims to: (1) evaluate the implementation (2) achievement of the purpose, and (3) obstacles in the implementation of the 12 year compulsory education program in Yogyakartacity.This study is an evaluation using the qualitative approach.Model used in this research is discrepancy evaluation model. The results of this study that the 12-year compulsory education program Yogyakarta instead of Compulsory Education, but rather the Basic Education Program (BEP) which is based on the Universal Besic Education (UBE) which essentially means providing equal access to basic education.(1) Theresults indicate that in the implementation of the 12 year compulsory education program: (a) the adequacyof educators isnot met, (b) the infrastructure is not ready, and (c) the educational funding isready. (2) The purpose the 12 yearcompulsory education program in the city of Yogyakarta is: (a) to improvethe welfare of the community, (b) to relieve the burden of education costs, (c) to make effort for students to pass a minimum of SMA/SMK and equal, (d) to increase enrollment rates, and (e)to expandaccess and equity in education for all. (3) The obstacles in the implementation of the 12 year compulsory education program are: (a) the low purchasing power and public participation in the funding of education, (b) the low interest in children and awareness of parents about the importance of education for the future, (c) theschool drop out of children in the city of Yogyakarta, (d) the minimum socialization of 12 years compulsory education, and (e) the lack of accuracy (KMS) of government subsidies. Keywords: evaluation,program implementation,program objectives, program constraintsvhttps://journal.uny.ac.id/index.php/jamp/article/view/8546evaluasipelaksanaan programtujuan programhambatan program
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Yenny Merinatul Hasanah
Cepi Safruddin Abdul Jabar
spellingShingle Yenny Merinatul Hasanah
Cepi Safruddin Abdul Jabar
Evaluasi program wajib belajar 12 tahun pemerintah daerah Kota Yogyakarta
Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan
evaluasi
pelaksanaan program
tujuan program
hambatan program
author_facet Yenny Merinatul Hasanah
Cepi Safruddin Abdul Jabar
author_sort Yenny Merinatul Hasanah
title Evaluasi program wajib belajar 12 tahun pemerintah daerah Kota Yogyakarta
title_short Evaluasi program wajib belajar 12 tahun pemerintah daerah Kota Yogyakarta
title_full Evaluasi program wajib belajar 12 tahun pemerintah daerah Kota Yogyakarta
title_fullStr Evaluasi program wajib belajar 12 tahun pemerintah daerah Kota Yogyakarta
title_full_unstemmed Evaluasi program wajib belajar 12 tahun pemerintah daerah Kota Yogyakarta
title_sort evaluasi program wajib belajar 12 tahun pemerintah daerah kota yogyakarta
publisher Universitas Negeri Yogyakarta
series Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan
issn 2337-7895
2461-0550
publishDate 2017-10-01
description Penelitian ini bertujuan mengevaluasi: (1) pelaksanaan program (2) pencapaian tujuan program, dan(3) hambatan-hambatan pelaksanaan program wajibbelajar 12 tahun di Kota Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Model evaluasi yang digunakan adalah discrepancy evaluation program. Hasil penelitian program wajib belajar 12 tahun di Kota Yogyakarta bukan Compulsory Education, tetapi lebih merupakan Basic Education Program (BEP) yang didasari Universal Besic Education (UBE) yang pada hakekatnya berarti penyediaan akses yang sama untuk mengikuti pendidikan dasar terhadap anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pelaksanaan Program Wajib Belajar 12 Tahun: (a) kecukupan tanaga pendidik belum terpenuhi pada jenjang SD, (b) ketersediaan sarana  prasarana belum terpenuhisecara keseluruhan, dan(c) ketersediaan pembiayaan pendidikan sudah terpenuhi. (2) pencapaian tujuan program wajib belajar 12 tahun: (a) meningkatkan Angka Partisipasi Sekolah (APS), (b) mengurangi Angka Putus Sekolah (APS), (c) meningkatkan Angka Melanjutkan (AM), (d) program wajib belajar sudah dapat meningkatkan anak lulus minimal SMA/SMK dan sederajat, dan (e) terwujudnya perluasan akses dan pemerataan pendidikan untuk semua. (3) Hambatan-hambatan Program Wajib Belajar 12 Tahunadalah: (a)rendahnya daya beli/tingkat partisipasi masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan, (b) rendahnya minat anak dan kesadaran orang tua kurang terhadap pentingnya pendidikan untuk masa depan, (c) masih adanya anak putus sekolah di Kota Yogyakarta (d) sosialisasi program wajib belajar 12 tahun kurang maksimal, dan (e) tidak tepatnya subsidi (KMS) pemerintah Kota Yogyakarta. Kata kunci: evaluasi, pelaksanaan program,tujuan program, hambatan program   AN EVALUATION OF THE 12 YEAR COMPULSORY EDUCATION PROGRAM OF THE CITY GOVERNMENT OF YOGYAKARTA Abstract This study aims to: (1) evaluate the implementation (2) achievement of the purpose, and (3) obstacles in the implementation of the 12 year compulsory education program in Yogyakartacity.This study is an evaluation using the qualitative approach.Model used in this research is discrepancy evaluation model. The results of this study that the 12-year compulsory education program Yogyakarta instead of Compulsory Education, but rather the Basic Education Program (BEP) which is based on the Universal Besic Education (UBE) which essentially means providing equal access to basic education.(1) Theresults indicate that in the implementation of the 12 year compulsory education program: (a) the adequacyof educators isnot met, (b) the infrastructure is not ready, and (c) the educational funding isready. (2) The purpose the 12 yearcompulsory education program in the city of Yogyakarta is: (a) to improvethe welfare of the community, (b) to relieve the burden of education costs, (c) to make effort for students to pass a minimum of SMA/SMK and equal, (d) to increase enrollment rates, and (e)to expandaccess and equity in education for all. (3) The obstacles in the implementation of the 12 year compulsory education program are: (a) the low purchasing power and public participation in the funding of education, (b) the low interest in children and awareness of parents about the importance of education for the future, (c) theschool drop out of children in the city of Yogyakarta, (d) the minimum socialization of 12 years compulsory education, and (e) the lack of accuracy (KMS) of government subsidies. Keywords: evaluation,program implementation,program objectives, program constraintsv
topic evaluasi
pelaksanaan program
tujuan program
hambatan program
url https://journal.uny.ac.id/index.php/jamp/article/view/8546
work_keys_str_mv AT yennymerinatulhasanah evaluasiprogramwajibbelajar12tahunpemerintahdaerahkotayogyakarta
AT cepisafruddinabduljabar evaluasiprogramwajibbelajar12tahunpemerintahdaerahkotayogyakarta
_version_ 1725896681706225664