INDUSTRIALISASI DI KASONGAN
Industrialisasi atau proses menuju masyarakat industri dapat dijelaskan dari dua sisi, yaitu struktural dan kultural. Secara struktural, semakin terdiferensiasi suatu masyarakat karena tingginya spesialisasi kerja, semakin modern masyarakat tersebut. Sedangkan secara kultural , semakin rasional...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Universitas Negeri Yogyakarta
2015-11-01
|
Series: | Informasi |
Online Access: | http://journal.uny.ac.id/index.php/informasi/article/view/7179 |
id |
doaj-12a8ac1ef8794dee90d7683c368fbab5 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-12a8ac1ef8794dee90d7683c368fbab52021-01-02T06:08:13ZengUniversitas Negeri YogyakartaInformasi0126-06502502-38372015-11-011110.21831/informasi.v1i1.71796042INDUSTRIALISASI DI KASONGANSuyato suyatoIndustrialisasi atau proses menuju masyarakat industri dapat dijelaskan dari dua sisi, yaitu struktural dan kultural. Secara struktural, semakin terdiferensiasi suatu masyarakat karena tingginya spesialisasi kerja, semakin modern masyarakat tersebut. Sedangkan secara kultural , semakin rasional tindakan sosial dalam masyarakat, semakin modern masyarakat tersebut. Pembahasan ini mencoba memadukan kedua perspektif tersebut dengan asumsi bahwa bila proses diferensiasi secara struktural tidak diikuti rasionalisasi tindakan . secara kultural maka proses industrialisasi akan terhenti pada masa transisi. Desa Kasongan sebagai salah satu sentra industri tengah mengalami proses tersebut. Namun demikian, proses diferensiasi secara struktural dan rasionalisasi tindakan secara kultural belum mampu menyebabkan tererosinya ikatan patron-klien yang ada dalam desa tersebut sehingga menyebabkan desa tersebut berhenti pada masa transisi. Dengan kata lain, proses transformasi menuju masyarakat industri baik dari aspek struktural maupun kultural . belum mampu menghasilkan tipe tindakan sosial yang bersifat elektif yang mempertimbangkan kesesuairU"! antnra tujuan dan cara mencapai Faktor-faktor yang menyebabkan desa Kasongan berada pada tahap transisi antara lain .' Kuatnya ikatan patron-klien, rigiditas ruang normatif, rasionalisasi tindakan tidak sebanding dengan laju diferensiasi struktural, dan tipe masyarakat industri yang diharapkan tidak jelas. Dengan demikian, banyak sekali kemungkinan yang bisa terjadi sebagaimana banyaknya kemungkinan araii perubahan sosiai.http://journal.uny.ac.id/index.php/informasi/article/view/7179 |
collection |
DOAJ |
language |
English |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Suyato suyato |
spellingShingle |
Suyato suyato INDUSTRIALISASI DI KASONGAN Informasi |
author_facet |
Suyato suyato |
author_sort |
Suyato suyato |
title |
INDUSTRIALISASI DI KASONGAN |
title_short |
INDUSTRIALISASI DI KASONGAN |
title_full |
INDUSTRIALISASI DI KASONGAN |
title_fullStr |
INDUSTRIALISASI DI KASONGAN |
title_full_unstemmed |
INDUSTRIALISASI DI KASONGAN |
title_sort |
industrialisasi di kasongan |
publisher |
Universitas Negeri Yogyakarta |
series |
Informasi |
issn |
0126-0650 2502-3837 |
publishDate |
2015-11-01 |
description |
Industrialisasi atau proses menuju masyarakat industri dapat
dijelaskan dari dua sisi, yaitu struktural dan kultural. Secara
struktural, semakin terdiferensiasi suatu masyarakat karena tingginya
spesialisasi kerja, semakin modern masyarakat tersebut. Sedangkan
secara kultural , semakin rasional tindakan sosial dalam masyarakat,
semakin modern masyarakat tersebut. Pembahasan ini mencoba
memadukan kedua perspektif tersebut dengan asumsi bahwa bila
proses diferensiasi secara struktural tidak diikuti rasionalisasi
tindakan . secara kultural maka proses industrialisasi akan terhenti
pada masa transisi.
Desa Kasongan sebagai salah satu sentra industri tengah
mengalami proses tersebut. Namun demikian, proses diferensiasi
secara struktural dan rasionalisasi tindakan secara kultural belum
mampu menyebabkan tererosinya ikatan patron-klien yang ada dalam
desa tersebut sehingga menyebabkan desa tersebut berhenti pada masa
transisi. Dengan kata lain, proses transformasi menuju masyarakat
industri baik dari aspek struktural maupun kultural . belum mampu
menghasilkan tipe tindakan sosial yang bersifat elektif yang
mempertimbangkan kesesuairU"! antnra tujuan dan cara mencapai
Faktor-faktor yang menyebabkan desa Kasongan berada pada
tahap transisi antara lain .' Kuatnya ikatan patron-klien, rigiditas
ruang normatif, rasionalisasi tindakan tidak sebanding dengan laju
diferensiasi struktural, dan tipe masyarakat industri yang diharapkan
tidak jelas. Dengan demikian, banyak sekali kemungkinan yang bisa
terjadi sebagaimana banyaknya kemungkinan araii perubahan sosiai. |
url |
http://journal.uny.ac.id/index.php/informasi/article/view/7179 |
work_keys_str_mv |
AT suyatosuyato industrialisasidikasongan |
_version_ |
1724358445206863872 |