Analisis Pemanfaatan Program Gerakan Seribu Jamban Tahun Anggaran 2013/2014 di Kabupaten Lima Puluh Kota

Masalah kepemilikan jamban di Indonesia masih menjadi masalah yang harus diatasi, terutama akses Buang Air Besar (BAB). Kabupaten Lima Puluh Kota cakupan akses jamban hanya 55,48%. Tujuan penelitian adalah menganalisis gambaran perilaku masyarakat dalam pemanfaatan Program Seribu Jamban Di Kabupaten...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Vina Novela, Indang Dewata, Nizwardi Azka
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Andalas 2018-03-01
Series:Jurnal Kesehatan Andalas
Online Access:http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/773
id doaj-128d901a59f34bee9f76c106942e8abd
record_format Article
spelling doaj-128d901a59f34bee9f76c106942e8abd2020-11-25T01:11:52ZengUniversitas AndalasJurnal Kesehatan Andalas 2301-74062018-03-017161310.25077/jka.v7i1.773646Analisis Pemanfaatan Program Gerakan Seribu Jamban Tahun Anggaran 2013/2014 di Kabupaten Lima Puluh KotaVina Novela0Indang Dewata1Nizwardi Azka2Prodi S2 Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas PadangFakultas Ilmu Lingkungan UNPFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas AndalasMasalah kepemilikan jamban di Indonesia masih menjadi masalah yang harus diatasi, terutama akses Buang Air Besar (BAB). Kabupaten Lima Puluh Kota cakupan akses jamban hanya 55,48%. Tujuan penelitian adalah menganalisis gambaran perilaku masyarakat dalam pemanfaatan Program Seribu Jamban Di Kabupaten Lima Puluh Kota. Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan kuesioner terhadap 91 responden. Pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan mewawancarai sembilan orang informan terkait komponen input dan output. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan bahwa pengetahuan dan tindakan masyarakat dalam pemanfaatan jamban termasuk dalam kategori baik, namun keadaan lingkungan fisik rumah dan peran tenaga kesehatan di Kabupaten Lima Puluh Kota masih kurang baik. Hasil analisis kualitatif menunjukkan bahwa kebijakan tentang program gerakan seribu Jamban memang sudah ada dalam bentuk SK Bupati. Dana untuk pelaksanaan program pada dasarnya belum mencukupi. Sumber daya manusia untuk pengelola program terutama sanitarian, masih belum mencukupi. Ketersediaan sarana tidak mencukupi untuk membangun jamban yang layak. Monitoring dan evaluasi rutin dilakukan tetapi petugas kesehatan masih sering tidak disiplin di dalam kegiatan monitoring karena adanya tugas rangkap dan jumlah tenaga yang tidak cukup. Pelaksanaan program gerakan seribu jamban sudah berhasil 76,9% dimanfaatkan masyarakat dan masih 23% yang belum dimanfaatkan.http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/773
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Vina Novela
Indang Dewata
Nizwardi Azka
spellingShingle Vina Novela
Indang Dewata
Nizwardi Azka
Analisis Pemanfaatan Program Gerakan Seribu Jamban Tahun Anggaran 2013/2014 di Kabupaten Lima Puluh Kota
Jurnal Kesehatan Andalas
author_facet Vina Novela
Indang Dewata
Nizwardi Azka
author_sort Vina Novela
title Analisis Pemanfaatan Program Gerakan Seribu Jamban Tahun Anggaran 2013/2014 di Kabupaten Lima Puluh Kota
title_short Analisis Pemanfaatan Program Gerakan Seribu Jamban Tahun Anggaran 2013/2014 di Kabupaten Lima Puluh Kota
title_full Analisis Pemanfaatan Program Gerakan Seribu Jamban Tahun Anggaran 2013/2014 di Kabupaten Lima Puluh Kota
title_fullStr Analisis Pemanfaatan Program Gerakan Seribu Jamban Tahun Anggaran 2013/2014 di Kabupaten Lima Puluh Kota
title_full_unstemmed Analisis Pemanfaatan Program Gerakan Seribu Jamban Tahun Anggaran 2013/2014 di Kabupaten Lima Puluh Kota
title_sort analisis pemanfaatan program gerakan seribu jamban tahun anggaran 2013/2014 di kabupaten lima puluh kota
publisher Universitas Andalas
series Jurnal Kesehatan Andalas
issn 2301-7406
publishDate 2018-03-01
description Masalah kepemilikan jamban di Indonesia masih menjadi masalah yang harus diatasi, terutama akses Buang Air Besar (BAB). Kabupaten Lima Puluh Kota cakupan akses jamban hanya 55,48%. Tujuan penelitian adalah menganalisis gambaran perilaku masyarakat dalam pemanfaatan Program Seribu Jamban Di Kabupaten Lima Puluh Kota. Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan kuesioner terhadap 91 responden. Pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan mewawancarai sembilan orang informan terkait komponen input dan output. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan bahwa pengetahuan dan tindakan masyarakat dalam pemanfaatan jamban termasuk dalam kategori baik, namun keadaan lingkungan fisik rumah dan peran tenaga kesehatan di Kabupaten Lima Puluh Kota masih kurang baik. Hasil analisis kualitatif menunjukkan bahwa kebijakan tentang program gerakan seribu Jamban memang sudah ada dalam bentuk SK Bupati. Dana untuk pelaksanaan program pada dasarnya belum mencukupi. Sumber daya manusia untuk pengelola program terutama sanitarian, masih belum mencukupi. Ketersediaan sarana tidak mencukupi untuk membangun jamban yang layak. Monitoring dan evaluasi rutin dilakukan tetapi petugas kesehatan masih sering tidak disiplin di dalam kegiatan monitoring karena adanya tugas rangkap dan jumlah tenaga yang tidak cukup. Pelaksanaan program gerakan seribu jamban sudah berhasil 76,9% dimanfaatkan masyarakat dan masih 23% yang belum dimanfaatkan.
url http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/773
work_keys_str_mv AT vinanovela analisispemanfaatanprogramgerakanseribujambantahunanggaran20132014dikabupatenlimapuluhkota
AT indangdewata analisispemanfaatanprogramgerakanseribujambantahunanggaran20132014dikabupatenlimapuluhkota
AT nizwardiazka analisispemanfaatanprogramgerakanseribujambantahunanggaran20132014dikabupatenlimapuluhkota
_version_ 1725169230384463872