Optimalisasi Penggunaan Lahan Untuk Memaksimalkan Pendapatan Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo (Studi Kasus : Kecamatan Waru)

Nilai pajak bumi dan bangunan di Kecamatan Waru merupakan yang terbesar dibandingkan dengan seluruh kecamatan di Kabupaten Sidoarjo. Namun, persentase kenaikan pajak bumi dan bangunan di Kecamatan Waru dari tahun 2009 sampai tahun 2012 sebesar 7%, jauh lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan luasan...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Mohammad Muhaimin, Adjie Pamungkas
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) 2014-09-01
Series:Jurnal Teknik ITS
Subjects:
Online Access:http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/7213
Description
Summary:Nilai pajak bumi dan bangunan di Kecamatan Waru merupakan yang terbesar dibandingkan dengan seluruh kecamatan di Kabupaten Sidoarjo. Namun, persentase kenaikan pajak bumi dan bangunan di Kecamatan Waru dari tahun 2009 sampai tahun 2012 sebesar 7%, jauh lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan luasan lahan industri sebesar 27%, luasan lahan permukiman sebesar 23%, dan luasan lahan perdagangan dan jasa sebesar 27,8%. Selain itu, pembangunan yang ada belum memperhatikan aspek keseimbangan lingkungan yang diindikasikan oleh luasan ruang terbuka hijau (RTH) sebesar 3,3%. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk memaksimalkan pendapatan melalui pengaturan penggunaan lahan dengan tetap mengalokasikan RTH minimal 20%. Untuk optimalisasi penggunaan lahan tersebut, 2 tahapan penelitian dilakukan sebagai berikut; pertama menentukan faktor pengaruh perubahan penggunaan lahan industri, permukiman, dan perdagangan dan jasa dengan analisis Guttman; kedua merumuskan model optimalisasi penggunaan lahan dengan menggunakan Linear Programming dengan batasan utama luasan RTH minimal 20% dari luas wilayah. Berdasarkan hasil analisa, diperoleh lima alternatif pengaturan penggunaan lahan dengan alternatif pertama adalah alternatif terbaik sesuai dengan tujuan penelitian. Alternatif ini mengalokasikan luasan lahan industri sebesar 954,83 Ha, permukiman sebesar 1145,92 Ha, perdagangan jasa sebesar 69,66 Ha, dan RTH sebesar 606,4 Ha.
ISSN:2301-9271
2337-3539