DIMENSI FEMINIS TUHAN: Paradigma Baru bagi Kesetaraan Gender
Gender inequality seringkali dianggap devine creation (segalanya bersumber dari Tuhan). Di sinilah teologi Islam sebenarnya mendapat batu ujian. Karena teologi seharusnya merupakan refleksi kritis agama terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat sehingga tidak hanya bicara tentang konsep ketuhan...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pekalongan
2013-05-01
|
Series: | Jurnal Penelitian |
Subjects: | |
Online Access: | http://e-journal.iainpekalongan.ac.id/index.php/Penelitian/article/view/245 |
id |
doaj-1032cb2a04fe433f9ef0d017beb8f613 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-1032cb2a04fe433f9ef0d017beb8f6132020-11-24T23:22:17ZengSekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) PekalonganJurnal Penelitian1829-99032541-69442013-05-0152219DIMENSI FEMINIS TUHAN: Paradigma Baru bagi Kesetaraan GenderTri Astutik HaryatiGender inequality seringkali dianggap devine creation (segalanya bersumber dari Tuhan). Di sinilah teologi Islam sebenarnya mendapat batu ujian. Karena teologi seharusnya merupakan refleksi kritis agama terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat sehingga tidak hanya bicara tentang konsep ketuhanan, tetapi yang metafisik diterjemahkan kepada persoalan sosial terutama persoalan perempuan. Lebih tepatnya, teologi perempuan adalah teologi yang menggali aspek-aspek feminim Tuhan demi kesetaraan jender. Penelitian ini berusaha melacak akar-akar teologis perempuan serta mengekplorasi sifat-sifat feminim Tuhan agar kesetaraan gender dapat tercipta. Perendahan terhadap kualitas feminim perempuan bernilai sama dengan pengabaian kualitas feminim Tuhan. Atas dasar hal tersebut, diskriminasi jender sesungguhnya tidak memiliki legitimasi teologis tetapi justru pengingkaran terhadap Tuhan secara utuh. Alasannya, relasi jender secara mengesankan telah direpresentasikan oleh Tuhan sendiri.http://e-journal.iainpekalongan.ac.id/index.php/Penelitian/article/view/245jender, teologi, feminim, maskulin |
collection |
DOAJ |
language |
English |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Tri Astutik Haryati |
spellingShingle |
Tri Astutik Haryati DIMENSI FEMINIS TUHAN: Paradigma Baru bagi Kesetaraan Gender Jurnal Penelitian jender, teologi, feminim, maskulin |
author_facet |
Tri Astutik Haryati |
author_sort |
Tri Astutik Haryati |
title |
DIMENSI FEMINIS TUHAN: Paradigma Baru bagi Kesetaraan Gender |
title_short |
DIMENSI FEMINIS TUHAN: Paradigma Baru bagi Kesetaraan Gender |
title_full |
DIMENSI FEMINIS TUHAN: Paradigma Baru bagi Kesetaraan Gender |
title_fullStr |
DIMENSI FEMINIS TUHAN: Paradigma Baru bagi Kesetaraan Gender |
title_full_unstemmed |
DIMENSI FEMINIS TUHAN: Paradigma Baru bagi Kesetaraan Gender |
title_sort |
dimensi feminis tuhan: paradigma baru bagi kesetaraan gender |
publisher |
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pekalongan |
series |
Jurnal Penelitian |
issn |
1829-9903 2541-6944 |
publishDate |
2013-05-01 |
description |
Gender inequality seringkali dianggap devine creation (segalanya bersumber dari Tuhan). Di sinilah teologi Islam sebenarnya mendapat batu ujian. Karena teologi seharusnya merupakan refleksi kritis agama terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat sehingga tidak hanya bicara tentang konsep ketuhanan, tetapi yang metafisik diterjemahkan kepada persoalan sosial terutama persoalan perempuan. Lebih tepatnya, teologi perempuan adalah teologi yang menggali aspek-aspek feminim Tuhan demi kesetaraan jender. Penelitian ini berusaha melacak akar-akar teologis perempuan serta mengekplorasi sifat-sifat feminim Tuhan agar kesetaraan gender dapat tercipta. Perendahan terhadap kualitas feminim perempuan bernilai sama dengan pengabaian kualitas feminim Tuhan. Atas dasar hal tersebut, diskriminasi jender sesungguhnya tidak memiliki legitimasi teologis tetapi justru pengingkaran terhadap Tuhan secara utuh. Alasannya, relasi jender secara mengesankan telah direpresentasikan oleh Tuhan sendiri. |
topic |
jender, teologi, feminim, maskulin |
url |
http://e-journal.iainpekalongan.ac.id/index.php/Penelitian/article/view/245 |
work_keys_str_mv |
AT triastutikharyati dimensifeministuhanparadigmabarubagikesetaraangender |
_version_ |
1725568667572240384 |