Kuasa dalam Kajian Écriture Féminine; Sebuah Pendekatan Budaya

Abstrak Artikel ini mengkaji perkembangan kesadaran perempuan dalam melihat dirinya –sebagai perempuan dan atau menjadi perempuan- dalam tradisi literer. Dominasi maskulinitas dalam tradisi literer tersebut menyentuh wilayah paling sensitif yang dimiliki oleh perempuan, wilayah yang sempat mengal...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Ita Rodiah
Format: Article
Language:Arabic
Published: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2016-01-01
Series:Buletin Al-Turas
Subjects:
Online Access:http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/al-turats/article/view/2932
id doaj-0e4963e0d5da4ed393bdd4e17f12316d
record_format Article
spelling doaj-0e4963e0d5da4ed393bdd4e17f12316d2020-11-25T02:48:15ZaraUniversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah JakartaBuletin Al-Turas0853-16922579-58482016-01-0122111312610.15408/bat.v22i1.29322379Kuasa dalam Kajian Écriture Féminine; Sebuah Pendekatan BudayaIta RodiahAbstrak Artikel ini mengkaji perkembangan kesadaran perempuan dalam melihat dirinya –sebagai perempuan dan atau menjadi perempuan- dalam tradisi literer. Dominasi maskulinitas dalam tradisi literer tersebut menyentuh wilayah paling sensitif yang dimiliki oleh perempuan, wilayah yang sempat mengalami frigiditas dalam fungsi dan perannya.Keberhasilan tersebut pun menarik hasrat komunitas akademik lainnya untuk memainkan peran pada wilayahnya masing-masing. Kendatipun polemik dalam diskursus tersebut dihiasi dengan pelbagai konflik kepentingan dan pertentangan dalam mengemukakan argumentasi akademik, tetapi tidak dapat disangkal hal ini justru melahirkan pengaruh besar dalam upaya untuk saling mengisi ruang yang masih kosong pada masing-masing wilayah yang menjadi bagiannya. Setelah perempuan bertemu, bercengkrama, dan bergulat dalam tradisi literer kemudian lahirlah kesadaran perempuan terhadap esensi dan eksistensinya sebagai seorang yang disebut perempuan. Kata Kunci: Écriture Féminine, Kesadaran, Inner Dialektikal, Nature-Nurture, Interdisipliner,Kultural, Male’s View, Dominasi, Opresi, Reduksi.   -------   Abstract This article discusses about the development of women awarness in viewing themselves – as women and/or become feminine – in literal tradition. Masculinity domination on the literal tradition touches the most private and sensitive aspects possessed by women, which undergone frigidity in its function and role.The success had attracted other academic community desire to play a role on their sectors. Eventhough the polemic on the discourses were ornamented by different kinds of conflict of interesst and disputes in expressing their academic argumentation, however, it can not be denied and it will lead to bear a big influence to completing an empty space to each other of their parts. After meeting, discussing, and fighting for their literal tradition, they (women) began to realize their consciousness on their essence and existence as women known as woman. Keywords: Écriture Féminine, Kesadaran, Inner Dialectical, Nature-Nurture, Interdisipliner, Cultural, Male’s View, Dominasi, Opresi, Reduksi.http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/al-turats/article/view/2932écriture féminine, kesadaran, inner dialectical, nature-nurture, interdisipliner, cultural, male’s view, dominasi, opresi, reduksi.
collection DOAJ
language Arabic
format Article
sources DOAJ
author Ita Rodiah
spellingShingle Ita Rodiah
Kuasa dalam Kajian Écriture Féminine; Sebuah Pendekatan Budaya
Buletin Al-Turas
écriture féminine, kesadaran, inner dialectical, nature-nurture, interdisipliner, cultural, male’s view, dominasi, opresi, reduksi.
author_facet Ita Rodiah
author_sort Ita Rodiah
title Kuasa dalam Kajian Écriture Féminine; Sebuah Pendekatan Budaya
title_short Kuasa dalam Kajian Écriture Féminine; Sebuah Pendekatan Budaya
title_full Kuasa dalam Kajian Écriture Féminine; Sebuah Pendekatan Budaya
title_fullStr Kuasa dalam Kajian Écriture Féminine; Sebuah Pendekatan Budaya
title_full_unstemmed Kuasa dalam Kajian Écriture Féminine; Sebuah Pendekatan Budaya
title_sort kuasa dalam kajian écriture féminine; sebuah pendekatan budaya
publisher Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
series Buletin Al-Turas
issn 0853-1692
2579-5848
publishDate 2016-01-01
description Abstrak Artikel ini mengkaji perkembangan kesadaran perempuan dalam melihat dirinya –sebagai perempuan dan atau menjadi perempuan- dalam tradisi literer. Dominasi maskulinitas dalam tradisi literer tersebut menyentuh wilayah paling sensitif yang dimiliki oleh perempuan, wilayah yang sempat mengalami frigiditas dalam fungsi dan perannya.Keberhasilan tersebut pun menarik hasrat komunitas akademik lainnya untuk memainkan peran pada wilayahnya masing-masing. Kendatipun polemik dalam diskursus tersebut dihiasi dengan pelbagai konflik kepentingan dan pertentangan dalam mengemukakan argumentasi akademik, tetapi tidak dapat disangkal hal ini justru melahirkan pengaruh besar dalam upaya untuk saling mengisi ruang yang masih kosong pada masing-masing wilayah yang menjadi bagiannya. Setelah perempuan bertemu, bercengkrama, dan bergulat dalam tradisi literer kemudian lahirlah kesadaran perempuan terhadap esensi dan eksistensinya sebagai seorang yang disebut perempuan. Kata Kunci: Écriture Féminine, Kesadaran, Inner Dialektikal, Nature-Nurture, Interdisipliner,Kultural, Male’s View, Dominasi, Opresi, Reduksi.   -------   Abstract This article discusses about the development of women awarness in viewing themselves – as women and/or become feminine – in literal tradition. Masculinity domination on the literal tradition touches the most private and sensitive aspects possessed by women, which undergone frigidity in its function and role.The success had attracted other academic community desire to play a role on their sectors. Eventhough the polemic on the discourses were ornamented by different kinds of conflict of interesst and disputes in expressing their academic argumentation, however, it can not be denied and it will lead to bear a big influence to completing an empty space to each other of their parts. After meeting, discussing, and fighting for their literal tradition, they (women) began to realize their consciousness on their essence and existence as women known as woman. Keywords: Écriture Féminine, Kesadaran, Inner Dialectical, Nature-Nurture, Interdisipliner, Cultural, Male’s View, Dominasi, Opresi, Reduksi.
topic écriture féminine, kesadaran, inner dialectical, nature-nurture, interdisipliner, cultural, male’s view, dominasi, opresi, reduksi.
url http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/al-turats/article/view/2932
work_keys_str_mv AT itarodiah kuasadalamkajianecriturefemininesebuahpendekatanbudaya
_version_ 1724748897114390528