Perwujudan Naskah Drama Anusapati Karya S.H. Mintardja dalam Pementasan Teater

Seorang sutradara menentukan kualitas sebuah pementasan teater. Ia dituntut memiliki kepekaan dramatik sehingga dapat menerjemahkan sebuah naskah lakon menjadi pengalaman pentas yang berarti. Naskah lakon menjadi hal yang sangat penting dalam menghasilkan pementasan teater yang berkualitas. Penulis...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Trias Untung Kurniawan
Format: Article
Language:English
Published: Gedung Rektorat ISI Yogyakarta 2016-10-01
Series:Journal of Urban Society's Arts
Subjects:
Online Access:http://journal.isi.ac.id/index.php/JOUSA/article/view/1476
id doaj-0df200a83f7c4c1f88d15244d2d36a50
record_format Article
spelling doaj-0df200a83f7c4c1f88d15244d2d36a502020-11-25T00:21:37ZengGedung Rektorat ISI YogyakartaJournal of Urban Society's Arts2355-21312355-214X2016-10-0132738110.24821/jousa.v3i2.14761241Perwujudan Naskah Drama Anusapati Karya S.H. Mintardja dalam Pementasan TeaterTrias Untung Kurniawan0Institut Seni Indonesia YogyakartaSeorang sutradara menentukan kualitas sebuah pementasan teater. Ia dituntut memiliki kepekaan dramatik sehingga dapat menerjemahkan sebuah naskah lakon menjadi pengalaman pentas yang berarti. Naskah lakon menjadi hal yang sangat penting dalam menghasilkan pementasan teater yang berkualitas. Penulis memilih naskah lakon Anusapati karya S.H. Mintardja untuk diwujudkan dalam sebuah pementasan teater. Lakon Anusapati adalah lakon yang tragis, bermula dari kesalahan yang dilakukan Ken Arok untuk mencapai keinginannya merebut kekuasaan. Kesalahan ini mengakibatkan karma yang tidak dapat ditolak oleh Ken Arok dan tujuh keturunannya. Naskah lakon Anusapati akan diwujudkan dalam sebuah pementasan dengan pendekatan ketoprak. Dengan mengawinkan konsep teater modern terhadap perkembangan ketoprak dengan memosisikan sutradara sebagai pusat kontrol atas segala aspek pemanggungan dengan tetap memberi ruang kepada para pemain untuk mengembangkan permainan secara maksimal. Dalam mewujudkan lakon menjadi sebuah pementasan membutuhkan konsep pemanggungan yang dapat dijadikan sebagai arah dalam menjalankan proses kreatif. Konsep pemanggungan memuat pokok-pokok gagasan yang akan diwujudkan dalam pementasan. Garis-garis permainan, desain artistik, dan musik pendukung dirancang untuk memenuhi terwujudnya gagasan. Sutaradara mengorganisasi seluruh aspek pemanggungan yang dikelola oleh beberapa staf artistik, seperti penata pentas, penata busana, penata rias, dan penata artistik sehingga menghasilkan pementasan yang menarik, berkualitas, dan layak untuk ditonton.     The Embodiment of the Anusapati Script by S.H. Mintardja in Theatrical Staging with the Ketoprak Approach. Director determines the quality of a theatrical production. The Director is required to have dramatic sensibility (sense of dramatic) so that he can translate a script of the play being performed that may experience meaning. The script of the play becomes the thing that is very important in producing the quality of theatrical staging. The script of the play that becomes the choice of the author in a theatrical staging is the Anusapati by SH Mintardja. The Anusapati is a tragic screenplay, it starts from the mistakes done by Ken Arok in accomplishing his desire in seizing power. The mistakes result in karma that cannot be denied by Ken Arok and seven offspring. The script of Anusapati would be performed in a theatrical staging with the ketoprak approach. It is done by combining the concepts on modern theater and the development of ketoprak by positioning the director as the central of controlling over all aspects of staging by keeping on giving the space to the players to develop their performance to the maximum. In realizing the play becomes a staging, it needs the concept of staging that can serve as the creative process in the running direction. The concept of staging contains ideas which will be embodied in the idea of staging. Rules of play, artistic design, and music accompaniment are designed to meet the realization of the idea. The director organizes all aspects of staging that is maintained by some of the artistic staffs, such as a stage manager, a fashion stylist, a make-up stylist, and an artistic director and finally produce an interesting and qualified staging, and worthy to watch.http://journal.isi.ac.id/index.php/JOUSA/article/view/1476naskah lakon Anusapati, pementasan teater, pendekatan ketoprak, script the play theatrical staging, anusapati, ketoprak approach
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Trias Untung Kurniawan
spellingShingle Trias Untung Kurniawan
Perwujudan Naskah Drama Anusapati Karya S.H. Mintardja dalam Pementasan Teater
Journal of Urban Society's Arts
naskah lakon Anusapati, pementasan teater, pendekatan ketoprak, script the play theatrical staging, anusapati, ketoprak approach
author_facet Trias Untung Kurniawan
author_sort Trias Untung Kurniawan
title Perwujudan Naskah Drama Anusapati Karya S.H. Mintardja dalam Pementasan Teater
title_short Perwujudan Naskah Drama Anusapati Karya S.H. Mintardja dalam Pementasan Teater
title_full Perwujudan Naskah Drama Anusapati Karya S.H. Mintardja dalam Pementasan Teater
title_fullStr Perwujudan Naskah Drama Anusapati Karya S.H. Mintardja dalam Pementasan Teater
title_full_unstemmed Perwujudan Naskah Drama Anusapati Karya S.H. Mintardja dalam Pementasan Teater
title_sort perwujudan naskah drama anusapati karya s.h. mintardja dalam pementasan teater
publisher Gedung Rektorat ISI Yogyakarta
series Journal of Urban Society's Arts
issn 2355-2131
2355-214X
publishDate 2016-10-01
description Seorang sutradara menentukan kualitas sebuah pementasan teater. Ia dituntut memiliki kepekaan dramatik sehingga dapat menerjemahkan sebuah naskah lakon menjadi pengalaman pentas yang berarti. Naskah lakon menjadi hal yang sangat penting dalam menghasilkan pementasan teater yang berkualitas. Penulis memilih naskah lakon Anusapati karya S.H. Mintardja untuk diwujudkan dalam sebuah pementasan teater. Lakon Anusapati adalah lakon yang tragis, bermula dari kesalahan yang dilakukan Ken Arok untuk mencapai keinginannya merebut kekuasaan. Kesalahan ini mengakibatkan karma yang tidak dapat ditolak oleh Ken Arok dan tujuh keturunannya. Naskah lakon Anusapati akan diwujudkan dalam sebuah pementasan dengan pendekatan ketoprak. Dengan mengawinkan konsep teater modern terhadap perkembangan ketoprak dengan memosisikan sutradara sebagai pusat kontrol atas segala aspek pemanggungan dengan tetap memberi ruang kepada para pemain untuk mengembangkan permainan secara maksimal. Dalam mewujudkan lakon menjadi sebuah pementasan membutuhkan konsep pemanggungan yang dapat dijadikan sebagai arah dalam menjalankan proses kreatif. Konsep pemanggungan memuat pokok-pokok gagasan yang akan diwujudkan dalam pementasan. Garis-garis permainan, desain artistik, dan musik pendukung dirancang untuk memenuhi terwujudnya gagasan. Sutaradara mengorganisasi seluruh aspek pemanggungan yang dikelola oleh beberapa staf artistik, seperti penata pentas, penata busana, penata rias, dan penata artistik sehingga menghasilkan pementasan yang menarik, berkualitas, dan layak untuk ditonton.     The Embodiment of the Anusapati Script by S.H. Mintardja in Theatrical Staging with the Ketoprak Approach. Director determines the quality of a theatrical production. The Director is required to have dramatic sensibility (sense of dramatic) so that he can translate a script of the play being performed that may experience meaning. The script of the play becomes the thing that is very important in producing the quality of theatrical staging. The script of the play that becomes the choice of the author in a theatrical staging is the Anusapati by SH Mintardja. The Anusapati is a tragic screenplay, it starts from the mistakes done by Ken Arok in accomplishing his desire in seizing power. The mistakes result in karma that cannot be denied by Ken Arok and seven offspring. The script of Anusapati would be performed in a theatrical staging with the ketoprak approach. It is done by combining the concepts on modern theater and the development of ketoprak by positioning the director as the central of controlling over all aspects of staging by keeping on giving the space to the players to develop their performance to the maximum. In realizing the play becomes a staging, it needs the concept of staging that can serve as the creative process in the running direction. The concept of staging contains ideas which will be embodied in the idea of staging. Rules of play, artistic design, and music accompaniment are designed to meet the realization of the idea. The director organizes all aspects of staging that is maintained by some of the artistic staffs, such as a stage manager, a fashion stylist, a make-up stylist, and an artistic director and finally produce an interesting and qualified staging, and worthy to watch.
topic naskah lakon Anusapati, pementasan teater, pendekatan ketoprak, script the play theatrical staging, anusapati, ketoprak approach
url http://journal.isi.ac.id/index.php/JOUSA/article/view/1476
work_keys_str_mv AT triasuntungkurniawan perwujudannaskahdramaanusapatikaryashmintardjadalampementasanteater
_version_ 1725361842154373120