Pengaruh Proses Refining Minyak Bekas Sebagai Bahan Baku Biodiesel

Penampakan minyak bekas hasil penggorengan yang berwarna coklat gelap tidak baik dikonsumsi akibat sifat fisik dan kimia minyak berubah sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar atau biodiesel. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis bahan baku minyak hasil penggorengan setelah direfining de...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Ni Made Suaniti, I Wayan Bandem Adnyana
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Udayana 2018-10-01
Series:Jurnal Energi Dan Manufaktur
Online Access:https://ojs.unud.ac.id/index.php/jem/article/view/43194
id doaj-0d7cfb15ffd54c32a1f5e82ae8c416ea
record_format Article
spelling doaj-0d7cfb15ffd54c32a1f5e82ae8c416ea2020-11-25T01:38:24ZengUniversitas UdayanaJurnal Energi Dan Manufaktur2302-52552541-53282018-10-01112727510.24843/JEM.2018.v11.i02.p0843194Pengaruh Proses Refining Minyak Bekas Sebagai Bahan Baku BiodieselNi Made Suaniti0I Wayan Bandem Adnyana1Program Studi Kimia FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, BaliProgram Studi Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran BaliPenampakan minyak bekas hasil penggorengan yang berwarna coklat gelap tidak baik dikonsumsi akibat sifat fisik dan kimia minyak berubah sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar atau biodiesel. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis bahan baku minyak hasil penggorengan setelah direfining dengan asam sulfat dan biodiesel hasil proses transesterifikasi dengan CaO sebagai katalis heterogen. Metode yang digunakan adalah spektroskopi Infra merah dan pengukuran secara mikroskopik. Hasil refining minyak bekas dengan asam sulfat lebih jernih dan analisis secara Infra Merah menunjukkan bahwa terjadi penurunan serapan pada berbagai bilangan gelombang dibandingkan terhadap minyak bekas. Serapan terjadi pada bilangan gelombang 2900 cm-1 diduga adanya ikatan –CH3, -CH2-, -C-H; 1656 cm1 diduga adalah ikatan C=C dan C=O; 1300 cm-1 diduga ikatan–C-H; dan 3600 cm-1 diduga adanya ikatan O-H. Secara mikroskopik menunjukkan hasil dengan ukuran partikel semakin kecil dan lebih homogen. The appearance of dark brown frying oil that is used for frying is not well consumed due to the changing physical and chemical properties of the oil so that it can be used as fuel or biodiesel. The aim of this study was to analyze the raw material of frying oil after being refined with sulfuric acid and biodiesel from the transesterification process with CaO as a heterogeneous catalyst. The method used is infrared spectroscopy and microscopic measurements. The results of refining used oil with sulfuric acid became clear and infrared analysis showed that there was a decrease in absorption at various wave numbers compared to used oil. Absorption occurred at wave numbers 2900 cm-1 was suspected to have –CH3, -CH2-, C-H bonds; 1656 cm-1 was thought to be C=C and C=O bonds; 1300cm-1  was –C-H bond;  and 3600 cm-1 was suspected to be O-H bond. Microscopically shows the results with smaller and more homogeneous particle sizes.https://ojs.unud.ac.id/index.php/jem/article/view/43194
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Ni Made Suaniti
I Wayan Bandem Adnyana
spellingShingle Ni Made Suaniti
I Wayan Bandem Adnyana
Pengaruh Proses Refining Minyak Bekas Sebagai Bahan Baku Biodiesel
Jurnal Energi Dan Manufaktur
author_facet Ni Made Suaniti
I Wayan Bandem Adnyana
author_sort Ni Made Suaniti
title Pengaruh Proses Refining Minyak Bekas Sebagai Bahan Baku Biodiesel
title_short Pengaruh Proses Refining Minyak Bekas Sebagai Bahan Baku Biodiesel
title_full Pengaruh Proses Refining Minyak Bekas Sebagai Bahan Baku Biodiesel
title_fullStr Pengaruh Proses Refining Minyak Bekas Sebagai Bahan Baku Biodiesel
title_full_unstemmed Pengaruh Proses Refining Minyak Bekas Sebagai Bahan Baku Biodiesel
title_sort pengaruh proses refining minyak bekas sebagai bahan baku biodiesel
publisher Universitas Udayana
series Jurnal Energi Dan Manufaktur
issn 2302-5255
2541-5328
publishDate 2018-10-01
description Penampakan minyak bekas hasil penggorengan yang berwarna coklat gelap tidak baik dikonsumsi akibat sifat fisik dan kimia minyak berubah sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar atau biodiesel. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis bahan baku minyak hasil penggorengan setelah direfining dengan asam sulfat dan biodiesel hasil proses transesterifikasi dengan CaO sebagai katalis heterogen. Metode yang digunakan adalah spektroskopi Infra merah dan pengukuran secara mikroskopik. Hasil refining minyak bekas dengan asam sulfat lebih jernih dan analisis secara Infra Merah menunjukkan bahwa terjadi penurunan serapan pada berbagai bilangan gelombang dibandingkan terhadap minyak bekas. Serapan terjadi pada bilangan gelombang 2900 cm-1 diduga adanya ikatan –CH3, -CH2-, -C-H; 1656 cm1 diduga adalah ikatan C=C dan C=O; 1300 cm-1 diduga ikatan–C-H; dan 3600 cm-1 diduga adanya ikatan O-H. Secara mikroskopik menunjukkan hasil dengan ukuran partikel semakin kecil dan lebih homogen. The appearance of dark brown frying oil that is used for frying is not well consumed due to the changing physical and chemical properties of the oil so that it can be used as fuel or biodiesel. The aim of this study was to analyze the raw material of frying oil after being refined with sulfuric acid and biodiesel from the transesterification process with CaO as a heterogeneous catalyst. The method used is infrared spectroscopy and microscopic measurements. The results of refining used oil with sulfuric acid became clear and infrared analysis showed that there was a decrease in absorption at various wave numbers compared to used oil. Absorption occurred at wave numbers 2900 cm-1 was suspected to have –CH3, -CH2-, C-H bonds; 1656 cm-1 was thought to be C=C and C=O bonds; 1300cm-1  was –C-H bond;  and 3600 cm-1 was suspected to be O-H bond. Microscopically shows the results with smaller and more homogeneous particle sizes.
url https://ojs.unud.ac.id/index.php/jem/article/view/43194
work_keys_str_mv AT nimadesuaniti pengaruhprosesrefiningminyakbekassebagaibahanbakubiodiesel
AT iwayanbandemadnyana pengaruhprosesrefiningminyakbekassebagaibahanbakubiodiesel
_version_ 1725054000074588160