ADAPTASI PERIKANAN PUKAT CINCIN DI LAUT JAWA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENGELOLAAN

Usaha perikanan akan mengalami fluktuasi terkait dengan dinamika faktor alam, sedangkan nelayan mempunyai kemampuan yang lentur dan adaptif dalam kelangsungan usahanya. Tujuan utama makalah ini adalah membahas tentang kemampuan adaptasi perikanan purse seine untuk bertahan dari usaha perikanan tangk...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Suherman Banon Atmaja, Duto Nugroho, Suryanto Suryanto
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Pusat Riset Perikanan Tangkap, Badan Riset Kelautan Perikanan 2014-11-01
Series:Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia
Subjects:
Online Access:http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/jkpi/article/view/71
id doaj-0cded4a915f946e29f65597dcb0feb80
record_format Article
spelling doaj-0cded4a915f946e29f65597dcb0feb802020-11-25T00:58:53ZindPusat Riset Perikanan Tangkap, Badan Riset Kelautan PerikananJurnal Kebijakan Perikanan Indonesia1979-63662502-65502014-11-016210511110.15578/jkpi.6.2.2014.105-11171ADAPTASI PERIKANAN PUKAT CINCIN DI LAUT JAWA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENGELOLAANSuherman Banon AtmajaDuto NugrohoSuryanto SuryantoUsaha perikanan akan mengalami fluktuasi terkait dengan dinamika faktor alam, sedangkan nelayan mempunyai kemampuan yang lentur dan adaptif dalam kelangsungan usahanya. Tujuan utama makalah ini adalah membahas tentang kemampuan adaptasi perikanan purse seine untuk bertahan dari usaha perikanan tangkap. Pemetaan rekaman data sistem pemantauan kapal (VMS) purse seine pelagis kecil tahun 2012 dilakukan berdasarkan kriteria kecepatan kapal nol adalah waktu melakukan aktifitas penangkapan. Daerah penangkapan perikanan pukat cincin pada saat ini telah menyebar semakin luas, tidak terbatas di wilayah teritorial dan perairan nusantara, tetapi sudah sampai ke wilayah Samudera (ZEEI). Jumlah hari laut pada perikanan cantrang kurang dari sebulan memperoleh rata – rata pendapatan nelayan ABK hampir dua kali lipat dari pada ABK pukat cincin yang beroperasi lebih dari sebulan. Rotasi penggunaan alat tangkap di Laut Jawa adalah suatu kondisi yang muncul ke permukaan sebagai sinyal pergeseran populasi ikan dari karakteristik sumber daya yang multi-spesies. Fenomena hasil tangkapan yang tidak tercatat dan dilaporkan menyebabkan pendugaan stok ikan dengan akurat yang rendah akan menimbulkan ketidakpastian dalam penyusunan rekomendasi. Tersedianya sistem pemantauan kapal perlu didukung oleh kegiatan validasi hasil tangkapan yang didaratkan, untuk itu sangat perlu meningkatkan keterlibatkan enumerator dan observer di atas kapal serta penguatan sistem log-book yang sedang berjalan.   The fishing business will fluctuate as a result of high connectivity with the dynamic and nature of environmental factors, in the other side, experience fishers have flexible and adaptive capabilities in order to sustain their business. The objective of this paper is to describe the purse seine fishery adaptability to survive from long term fishing. Plotting data on recorded vessel monitoring system (VMS) of small pelagic purse seine in 2012 were applied based on the criteria of the zero vessel’s speed as a baseline on fishing activity. Currently, fishing ground of purse seine fisheries been spread more widely, not limited in the territory and waters of the archipelago, but it goes up to the Ocean Region (ZEEI) with day at sea of months. A competitive demersal Danish fishery with average day at sea less than a month is more attractive to fishers. They obtain the average income per crew nearly doubled of working at purse seine with day at sea of more than a month. Rotation on using different type of fishing gears in the Java Sea is a condition that comes to face. This common situation as a signal of shift of having beneficiary of multi-species fish populations. The phenomenon of unreported catches could generate inaccurate estimation of fish stocks and the uncertainty in the management measures to be adviced. Strengthening enumerator and onboard observer program could significantly contribute to validate process of the catch landedhttp://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/jkpi/article/view/71Adaptasi, perikanan, pukat cincin, Laut Jawa, implikasi, pengelolaan
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Suherman Banon Atmaja
Duto Nugroho
Suryanto Suryanto
spellingShingle Suherman Banon Atmaja
Duto Nugroho
Suryanto Suryanto
ADAPTASI PERIKANAN PUKAT CINCIN DI LAUT JAWA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENGELOLAAN
Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia
Adaptasi, perikanan, pukat cincin, Laut Jawa, implikasi, pengelolaan
author_facet Suherman Banon Atmaja
Duto Nugroho
Suryanto Suryanto
author_sort Suherman Banon Atmaja
title ADAPTASI PERIKANAN PUKAT CINCIN DI LAUT JAWA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENGELOLAAN
title_short ADAPTASI PERIKANAN PUKAT CINCIN DI LAUT JAWA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENGELOLAAN
title_full ADAPTASI PERIKANAN PUKAT CINCIN DI LAUT JAWA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENGELOLAAN
title_fullStr ADAPTASI PERIKANAN PUKAT CINCIN DI LAUT JAWA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENGELOLAAN
title_full_unstemmed ADAPTASI PERIKANAN PUKAT CINCIN DI LAUT JAWA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENGELOLAAN
title_sort adaptasi perikanan pukat cincin di laut jawa dan implikasinya terhadap pengelolaan
publisher Pusat Riset Perikanan Tangkap, Badan Riset Kelautan Perikanan
series Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia
issn 1979-6366
2502-6550
publishDate 2014-11-01
description Usaha perikanan akan mengalami fluktuasi terkait dengan dinamika faktor alam, sedangkan nelayan mempunyai kemampuan yang lentur dan adaptif dalam kelangsungan usahanya. Tujuan utama makalah ini adalah membahas tentang kemampuan adaptasi perikanan purse seine untuk bertahan dari usaha perikanan tangkap. Pemetaan rekaman data sistem pemantauan kapal (VMS) purse seine pelagis kecil tahun 2012 dilakukan berdasarkan kriteria kecepatan kapal nol adalah waktu melakukan aktifitas penangkapan. Daerah penangkapan perikanan pukat cincin pada saat ini telah menyebar semakin luas, tidak terbatas di wilayah teritorial dan perairan nusantara, tetapi sudah sampai ke wilayah Samudera (ZEEI). Jumlah hari laut pada perikanan cantrang kurang dari sebulan memperoleh rata – rata pendapatan nelayan ABK hampir dua kali lipat dari pada ABK pukat cincin yang beroperasi lebih dari sebulan. Rotasi penggunaan alat tangkap di Laut Jawa adalah suatu kondisi yang muncul ke permukaan sebagai sinyal pergeseran populasi ikan dari karakteristik sumber daya yang multi-spesies. Fenomena hasil tangkapan yang tidak tercatat dan dilaporkan menyebabkan pendugaan stok ikan dengan akurat yang rendah akan menimbulkan ketidakpastian dalam penyusunan rekomendasi. Tersedianya sistem pemantauan kapal perlu didukung oleh kegiatan validasi hasil tangkapan yang didaratkan, untuk itu sangat perlu meningkatkan keterlibatkan enumerator dan observer di atas kapal serta penguatan sistem log-book yang sedang berjalan.   The fishing business will fluctuate as a result of high connectivity with the dynamic and nature of environmental factors, in the other side, experience fishers have flexible and adaptive capabilities in order to sustain their business. The objective of this paper is to describe the purse seine fishery adaptability to survive from long term fishing. Plotting data on recorded vessel monitoring system (VMS) of small pelagic purse seine in 2012 were applied based on the criteria of the zero vessel’s speed as a baseline on fishing activity. Currently, fishing ground of purse seine fisheries been spread more widely, not limited in the territory and waters of the archipelago, but it goes up to the Ocean Region (ZEEI) with day at sea of months. A competitive demersal Danish fishery with average day at sea less than a month is more attractive to fishers. They obtain the average income per crew nearly doubled of working at purse seine with day at sea of more than a month. Rotation on using different type of fishing gears in the Java Sea is a condition that comes to face. This common situation as a signal of shift of having beneficiary of multi-species fish populations. The phenomenon of unreported catches could generate inaccurate estimation of fish stocks and the uncertainty in the management measures to be adviced. Strengthening enumerator and onboard observer program could significantly contribute to validate process of the catch landed
topic Adaptasi, perikanan, pukat cincin, Laut Jawa, implikasi, pengelolaan
url http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/jkpi/article/view/71
work_keys_str_mv AT suhermanbanonatmaja adaptasiperikananpukatcincindilautjawadanimplikasinyaterhadappengelolaan
AT dutonugroho adaptasiperikananpukatcincindilautjawadanimplikasinyaterhadappengelolaan
AT suryantosuryanto adaptasiperikananpukatcincindilautjawadanimplikasinyaterhadappengelolaan
_version_ 1725220015730327552