PASRAMAN SEBAGAI ENERGI PENDIDIKAN AGAMA DAN SENI HINDU DALAM DOMINASI DAN HEGEMONI PENDIDIKAN MODERN

Artikel ini ditulis dalam rangka mengkaji keberadaan pendidikan pasraman, yakni sebuah model pendidikan Hindu yang keberadaannya sampai saat ini masih belum begitu jelas. Hal ini disebabkan dalam kurun waktu yang sangat lama belum ada kekuatan hukum yang jelas berupa Peraturan Menteri Agama yang bis...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: I Ketut Suda
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Politeknik Negeri Bali 2017-12-01
Series:Soshum: Jurnal Sosial dan Humaniora
Online Access:http://ojs.pnb.ac.id/index.php/SOSHUM/article/view/714
id doaj-0c828175f7974accaf634fdf4d1c0175
record_format Article
spelling doaj-0c828175f7974accaf634fdf4d1c01752020-11-24T21:55:18ZindPoliteknik Negeri BaliSoshum: Jurnal Sosial dan Humaniora2088-22622580-56222017-12-0173364373714PASRAMAN SEBAGAI ENERGI PENDIDIKAN AGAMA DAN SENI HINDU DALAM DOMINASI DAN HEGEMONI PENDIDIKAN MODERNI Ketut Suda0Politeknik Negeri BaliArtikel ini ditulis dalam rangka mengkaji keberadaan pendidikan pasraman, yakni sebuah model pendidikan Hindu yang keberadaannya sampai saat ini masih belum begitu jelas. Hal ini disebabkan dalam kurun waktu yang sangat lama belum ada kekuatan hukum yang jelas berupa Peraturan Menteri Agama yang bisa dijadikan pedoman pelaksanaan teknis dari lembaga pasraman atau pasantian sebagai salah satu lembaga pendidikan formal dalam agama Hindu. Di samping itu, adanya dominasi dan hegemoni pendidikan modern terhadap lembaga-lembaga pendidikan tradisional, termasuk lembaga pendidikan pasraman yang berbasis pendidikan agama dan budaya, membuat keberadaan pendidikan ini menjadi semakin termarjinalkan dalam masyarakat. Untuk membahas keberadaan pasraman sebagai lembaga pendidikan formal agama Hindu dalam konteks pendidikan modern, maka penulis memandang perlu melakukan kajian yang lebih mendalam tentang hal tersebut. Untuk itu, penulis melakukan kajian ini dengan metode deskriptif kualitatif. Hasilnya, belakangan ini dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Agama No.56 Tahun 2014 tentang Pendidikan Keagamaan Hindu, telah memberikan angin segar bagi kelangsungan hidup lembaga pendidikan pasraman sebagai lembaga pendidikan Hindu ke depannya. Akan tetapi untuk memantapkan pelaksanaan pendidikan pasraman dan agar lembaga pendidikan ini mampu bersaing dengan lembaga pendidikan modern yang telah berkembang pesat saat ini, maka masih perlu usaha maksimal dari para pengelola lembaga pendidikan pasraman ini, baik menyangkut aspek manajemennya, aspek kurikulumnya, strategi yang diterapkan, maupun berbagai infrastruktur pendukung pendidikan pasraman itu sendiri.http://ojs.pnb.ac.id/index.php/SOSHUM/article/view/714
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author I Ketut Suda
spellingShingle I Ketut Suda
PASRAMAN SEBAGAI ENERGI PENDIDIKAN AGAMA DAN SENI HINDU DALAM DOMINASI DAN HEGEMONI PENDIDIKAN MODERN
Soshum: Jurnal Sosial dan Humaniora
author_facet I Ketut Suda
author_sort I Ketut Suda
title PASRAMAN SEBAGAI ENERGI PENDIDIKAN AGAMA DAN SENI HINDU DALAM DOMINASI DAN HEGEMONI PENDIDIKAN MODERN
title_short PASRAMAN SEBAGAI ENERGI PENDIDIKAN AGAMA DAN SENI HINDU DALAM DOMINASI DAN HEGEMONI PENDIDIKAN MODERN
title_full PASRAMAN SEBAGAI ENERGI PENDIDIKAN AGAMA DAN SENI HINDU DALAM DOMINASI DAN HEGEMONI PENDIDIKAN MODERN
title_fullStr PASRAMAN SEBAGAI ENERGI PENDIDIKAN AGAMA DAN SENI HINDU DALAM DOMINASI DAN HEGEMONI PENDIDIKAN MODERN
title_full_unstemmed PASRAMAN SEBAGAI ENERGI PENDIDIKAN AGAMA DAN SENI HINDU DALAM DOMINASI DAN HEGEMONI PENDIDIKAN MODERN
title_sort pasraman sebagai energi pendidikan agama dan seni hindu dalam dominasi dan hegemoni pendidikan modern
publisher Politeknik Negeri Bali
series Soshum: Jurnal Sosial dan Humaniora
issn 2088-2262
2580-5622
publishDate 2017-12-01
description Artikel ini ditulis dalam rangka mengkaji keberadaan pendidikan pasraman, yakni sebuah model pendidikan Hindu yang keberadaannya sampai saat ini masih belum begitu jelas. Hal ini disebabkan dalam kurun waktu yang sangat lama belum ada kekuatan hukum yang jelas berupa Peraturan Menteri Agama yang bisa dijadikan pedoman pelaksanaan teknis dari lembaga pasraman atau pasantian sebagai salah satu lembaga pendidikan formal dalam agama Hindu. Di samping itu, adanya dominasi dan hegemoni pendidikan modern terhadap lembaga-lembaga pendidikan tradisional, termasuk lembaga pendidikan pasraman yang berbasis pendidikan agama dan budaya, membuat keberadaan pendidikan ini menjadi semakin termarjinalkan dalam masyarakat. Untuk membahas keberadaan pasraman sebagai lembaga pendidikan formal agama Hindu dalam konteks pendidikan modern, maka penulis memandang perlu melakukan kajian yang lebih mendalam tentang hal tersebut. Untuk itu, penulis melakukan kajian ini dengan metode deskriptif kualitatif. Hasilnya, belakangan ini dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Agama No.56 Tahun 2014 tentang Pendidikan Keagamaan Hindu, telah memberikan angin segar bagi kelangsungan hidup lembaga pendidikan pasraman sebagai lembaga pendidikan Hindu ke depannya. Akan tetapi untuk memantapkan pelaksanaan pendidikan pasraman dan agar lembaga pendidikan ini mampu bersaing dengan lembaga pendidikan modern yang telah berkembang pesat saat ini, maka masih perlu usaha maksimal dari para pengelola lembaga pendidikan pasraman ini, baik menyangkut aspek manajemennya, aspek kurikulumnya, strategi yang diterapkan, maupun berbagai infrastruktur pendukung pendidikan pasraman itu sendiri.
url http://ojs.pnb.ac.id/index.php/SOSHUM/article/view/714
work_keys_str_mv AT iketutsuda pasramansebagaienergipendidikanagamadansenihindudalamdominasidanhegemonipendidikanmodern
_version_ 1725863563083382784