Summary: | Persediaan sangat berperan penting dalam kegiatan operasional perusahaan, maka perlu dilakukan manajemen persediaan agar meminimalkan kerugian yang disebabkan oleh besarnya biaya-biaya persediaan. Penelitian ini dilakukan di UD. Sinar Jaya, bertujuan untuk mengetahui kinerja manajemen persediaan produk dan apakah kinerja tersebut sudah efisien atau belum. Data penelitian diperoleh melalui wawancara dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif yang menjelaskan secara sistematis beberapa tahapan yang diawali dengan analisis ABC, dilanjutkan dengan perhitungan EOQ, perhitungan safety stock, perhitungan reorder point, perhitungan persediaan maksimal, perhitungan inventory turnover, dan diakhiri dengan membandingkan total biaya persediaan antara metode yang diterapkan perusahaan dengan metode EOQ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja manajemen persediaan produk belum efisien. Hal ini ditunjukkan oleh total biaya persediaan yang dikeluarkan dengan menggunakan metode perusahaan tahun 2019 sebesar Rp 43.058.137. Sistem manajemen persediaan produk yang seharusnya dilakukan adalah mengklasifikasikan produk dengan analisis ABC, lalu menentukan EOQ sebesar 1.208 unit, menentukan safety stock sebesar 518 unit, dan menentukan reorder point sebesar 1.099 unit pada masing-masing unit klasifikasi A, sehingga total biaya persediaan yang dikeluarkan hanya sebesar Rp 32.716.517 atau 24,02% lebih rendah dari penerapan metode perusahaan yang sesungguhnya.
Kata kunci: analisis ABC, EOQ, biaya-biaya persediaan
|