Karakteristik Kolestasis Intrahepatik dengan Infeksi Saluran Kemih

Latar belakang. Kolestasis intrahepatik (KI) merupakan salah satu kasus pada bayi yang sering ditemukan. Tata laksana seringkali sulit karena KI sulit menentukan etiologi yang sangat beragam dan memerlukan berbagai pemeriksaan penunjang. Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan salah satu infeksi ekstr...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Elisabeth Hutapea, Julfina Bisanto, Damayanti R. Sjarif, Partini P. Trihono
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia 2016-11-01
Series:Sari Pediatri
Subjects:
Online Access:https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/697
id doaj-0b767147b52e470a8bf428bc7bbc92de
record_format Article
spelling doaj-0b767147b52e470a8bf428bc7bbc92de2020-11-24T22:41:38ZindBadan Penerbit Ikatan Dokter Anak IndonesiaSari Pediatri0854-78232338-50302016-11-0110171610.14238/sp10.1.2008.71-6646Karakteristik Kolestasis Intrahepatik dengan Infeksi Saluran KemihElisabeth Hutapea0Julfina Bisanto1Damayanti R. Sjarif2Partini P. Trihono3Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RS Dr. Cipto Mangunkusumo, JakartaDepartemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RS Dr. Cipto Mangunkusumo, JakartaDepartemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RS Dr. Cipto Mangunkusumo, JakartaDepartemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RS Dr. Cipto Mangunkusumo, JakartaLatar belakang. Kolestasis intrahepatik (KI) merupakan salah satu kasus pada bayi yang sering ditemukan. Tata laksana seringkali sulit karena KI sulit menentukan etiologi yang sangat beragam dan memerlukan berbagai pemeriksaan penunjang. Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan salah satu infeksi ekstrahepatik tersering yang menyebabkan KI pada bayi. Tujuan. Mengetahui karakteristik pasien KI dengan ISK. Metode. Desain penelitian adalah deskriptif retrospektif dari data pasien KI yang berobat ke RS Cipto Mangunkusumo dalam kurun waktu Januari 2001 hingga Desember 2006. Hasil. Proporsi ISK didapatkan pada 56 (77%) diantara 73 pasien KI berusia 0-12 bulan di RSCM yang dilakukan biakan urin. Kolestasis intrahepatik dengan ISK lebih sering pada laki-laki (79%), cukup bulan (80%), dan usia tersering 0-3 bulan (75%). Tinja umumnya berwarna kuning (41%) atau dempul fluktuatif (52%). Hepatomegali ditemukan pada 37% pasien. Gejala klinis tersering adalah ikterik asimptomatik (71%). Rerata kadar bilirubin direk didapatkan 6,6 mg/dL (1,8-15,8), kadar bilirubin indirek 1,5 mg/dL (0,2-6,9), kadar AST 134 U/L (23-660), kadar ALT 114 U/L (14-588), kadar GGT 159 U/L (14-1039) dan albumin 3,7 g/dL (2,3-5,0). Anemia didapatkan pada 11 (20%) pasien dan leukositosis pada 7 (12%) pasien. Nilai PT memanjang terdapat pada 10 (22%) pasien. Urinalisis pada 75% pasien dalam batas normal. E. coli merupakan kuman penyebab ISK tersering (52%). Kesimpulan. Proporsi ISK pada KI cukup tinggi (77%). Kejadian ISK pada KI terutama ditemukan pada bayi laki-laki, cukup bulan dan berusia 0-3 bulan. Tidak ditemukan gejala klinis spesifik pada KI dengan ISK. Proporsi tinja berwarna dempul, hepatomegali, anemia, nilai PT memanjang, serta rerata kadar ALT dan AST, meningkat dengan bertambah lamanya kolestasis. Umumnya urinalisis dalam batas normal, sehingga pemeriksaan biakan urin harus dilakukan pada setiap pasien KI untuk mencari kemungkinan ISK.https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/697kolestasis intrahepatikinfeksi saluran kemih
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Elisabeth Hutapea
Julfina Bisanto
Damayanti R. Sjarif
Partini P. Trihono
spellingShingle Elisabeth Hutapea
Julfina Bisanto
Damayanti R. Sjarif
Partini P. Trihono
Karakteristik Kolestasis Intrahepatik dengan Infeksi Saluran Kemih
Sari Pediatri
kolestasis intrahepatik
infeksi saluran kemih
author_facet Elisabeth Hutapea
Julfina Bisanto
Damayanti R. Sjarif
Partini P. Trihono
author_sort Elisabeth Hutapea
title Karakteristik Kolestasis Intrahepatik dengan Infeksi Saluran Kemih
title_short Karakteristik Kolestasis Intrahepatik dengan Infeksi Saluran Kemih
title_full Karakteristik Kolestasis Intrahepatik dengan Infeksi Saluran Kemih
title_fullStr Karakteristik Kolestasis Intrahepatik dengan Infeksi Saluran Kemih
title_full_unstemmed Karakteristik Kolestasis Intrahepatik dengan Infeksi Saluran Kemih
title_sort karakteristik kolestasis intrahepatik dengan infeksi saluran kemih
publisher Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
series Sari Pediatri
issn 0854-7823
2338-5030
publishDate 2016-11-01
description Latar belakang. Kolestasis intrahepatik (KI) merupakan salah satu kasus pada bayi yang sering ditemukan. Tata laksana seringkali sulit karena KI sulit menentukan etiologi yang sangat beragam dan memerlukan berbagai pemeriksaan penunjang. Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan salah satu infeksi ekstrahepatik tersering yang menyebabkan KI pada bayi. Tujuan. Mengetahui karakteristik pasien KI dengan ISK. Metode. Desain penelitian adalah deskriptif retrospektif dari data pasien KI yang berobat ke RS Cipto Mangunkusumo dalam kurun waktu Januari 2001 hingga Desember 2006. Hasil. Proporsi ISK didapatkan pada 56 (77%) diantara 73 pasien KI berusia 0-12 bulan di RSCM yang dilakukan biakan urin. Kolestasis intrahepatik dengan ISK lebih sering pada laki-laki (79%), cukup bulan (80%), dan usia tersering 0-3 bulan (75%). Tinja umumnya berwarna kuning (41%) atau dempul fluktuatif (52%). Hepatomegali ditemukan pada 37% pasien. Gejala klinis tersering adalah ikterik asimptomatik (71%). Rerata kadar bilirubin direk didapatkan 6,6 mg/dL (1,8-15,8), kadar bilirubin indirek 1,5 mg/dL (0,2-6,9), kadar AST 134 U/L (23-660), kadar ALT 114 U/L (14-588), kadar GGT 159 U/L (14-1039) dan albumin 3,7 g/dL (2,3-5,0). Anemia didapatkan pada 11 (20%) pasien dan leukositosis pada 7 (12%) pasien. Nilai PT memanjang terdapat pada 10 (22%) pasien. Urinalisis pada 75% pasien dalam batas normal. E. coli merupakan kuman penyebab ISK tersering (52%). Kesimpulan. Proporsi ISK pada KI cukup tinggi (77%). Kejadian ISK pada KI terutama ditemukan pada bayi laki-laki, cukup bulan dan berusia 0-3 bulan. Tidak ditemukan gejala klinis spesifik pada KI dengan ISK. Proporsi tinja berwarna dempul, hepatomegali, anemia, nilai PT memanjang, serta rerata kadar ALT dan AST, meningkat dengan bertambah lamanya kolestasis. Umumnya urinalisis dalam batas normal, sehingga pemeriksaan biakan urin harus dilakukan pada setiap pasien KI untuk mencari kemungkinan ISK.
topic kolestasis intrahepatik
infeksi saluran kemih
url https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/697
work_keys_str_mv AT elisabethhutapea karakteristikkolestasisintrahepatikdenganinfeksisalurankemih
AT julfinabisanto karakteristikkolestasisintrahepatikdenganinfeksisalurankemih
AT damayantirsjarif karakteristikkolestasisintrahepatikdenganinfeksisalurankemih
AT partiniptrihono karakteristikkolestasisintrahepatikdenganinfeksisalurankemih
_version_ 1725701481897656320