Identifikasi kandungan Squalene dari Minyak Nyamplung (calophyllum inophyllum)
Sebuah studi baru mencatat temuan yang mengkhawatirkan. Sekitar 100 juta ekor ikan hiu mati setiap tahunnya. Berbagai eksploitasi telah dilakukan untuk keperluan manusia, salah satunya dengan memperdagangkan minyak hati ikan hiu, yang disebut squalene. Squalene kini menjadi salah satu bahan mahal un...
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M)
2014-09-01
|
Series: | Jurnal Teknik ITS |
Subjects: | |
Online Access: | http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/6551 |
id |
doaj-0afdbbc6fa964ff386ea453c7f76d0bd |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-0afdbbc6fa964ff386ea453c7f76d0bd2020-11-25T01:03:41ZindLembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M)Jurnal Teknik ITS2301-92712337-35392014-09-01321280Identifikasi kandungan Squalene dari Minyak Nyamplung (calophyllum inophyllum)Teguh Saputra0Anggita Claratika1Setiyo Gunawan2Institut Teknologi Sepuluh Nopember SurabayaInstitut Teknologi Sepuluh Nopember SurabayaInstitut Teknologi Sepuluh Nopember SurabayaSebuah studi baru mencatat temuan yang mengkhawatirkan. Sekitar 100 juta ekor ikan hiu mati setiap tahunnya. Berbagai eksploitasi telah dilakukan untuk keperluan manusia, salah satunya dengan memperdagangkan minyak hati ikan hiu, yang disebut squalene. Squalene kini menjadi salah satu bahan mahal untuk pembuatan kosmetik dan pelembap, serta kerap dijual dalam bentuk pil sebagai suplemen dan mampu mengobati berbagai penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari indentifikasi kandungan squalene (senyawa non polar) dari minyak nyamplung (Calophyllum inophyllum). Identifikasi dilakukan melalui hasil ekstraksi multi stage 8 kali dilanjutkan dengan metode stirred batch-wise. Ekstraksi dilakukan sebagai alternatif saponifikasi. Metode stirred batch-wise dilakukan pada suhu -6°C sebanyak 5 batch dan dicampur menjadi satu sampel. Setelah sampel diuji dengan TLC dan GC-MS, komponen squalene dapat teridentifikasi dan ter-recovery 100% dengan kadar 1,71 %.http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/6551EkstraksiNyamplungsqualenestirred batch-wise |
collection |
DOAJ |
language |
Indonesian |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Teguh Saputra Anggita Claratika Setiyo Gunawan |
spellingShingle |
Teguh Saputra Anggita Claratika Setiyo Gunawan Identifikasi kandungan Squalene dari Minyak Nyamplung (calophyllum inophyllum) Jurnal Teknik ITS Ekstraksi Nyamplung squalene stirred batch-wise |
author_facet |
Teguh Saputra Anggita Claratika Setiyo Gunawan |
author_sort |
Teguh Saputra |
title |
Identifikasi kandungan Squalene dari Minyak Nyamplung (calophyllum inophyllum) |
title_short |
Identifikasi kandungan Squalene dari Minyak Nyamplung (calophyllum inophyllum) |
title_full |
Identifikasi kandungan Squalene dari Minyak Nyamplung (calophyllum inophyllum) |
title_fullStr |
Identifikasi kandungan Squalene dari Minyak Nyamplung (calophyllum inophyllum) |
title_full_unstemmed |
Identifikasi kandungan Squalene dari Minyak Nyamplung (calophyllum inophyllum) |
title_sort |
identifikasi kandungan squalene dari minyak nyamplung (calophyllum inophyllum) |
publisher |
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) |
series |
Jurnal Teknik ITS |
issn |
2301-9271 2337-3539 |
publishDate |
2014-09-01 |
description |
Sebuah studi baru mencatat temuan yang mengkhawatirkan. Sekitar 100 juta ekor ikan hiu mati setiap tahunnya. Berbagai eksploitasi telah dilakukan untuk keperluan manusia, salah satunya dengan memperdagangkan minyak hati ikan hiu, yang disebut squalene. Squalene kini menjadi salah satu bahan mahal untuk pembuatan kosmetik dan pelembap, serta kerap dijual dalam bentuk pil sebagai suplemen dan mampu mengobati berbagai penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari indentifikasi kandungan squalene (senyawa non polar) dari minyak nyamplung (Calophyllum inophyllum). Identifikasi dilakukan melalui hasil ekstraksi multi stage 8 kali dilanjutkan dengan metode stirred batch-wise. Ekstraksi dilakukan sebagai alternatif saponifikasi. Metode stirred batch-wise dilakukan pada suhu -6°C sebanyak 5 batch dan dicampur menjadi satu sampel. Setelah sampel diuji dengan TLC dan GC-MS, komponen squalene dapat teridentifikasi dan ter-recovery 100% dengan kadar 1,71 %. |
topic |
Ekstraksi Nyamplung squalene stirred batch-wise |
url |
http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/6551 |
work_keys_str_mv |
AT teguhsaputra identifikasikandungansqualenedariminyaknyamplungcalophylluminophyllum AT anggitaclaratika identifikasikandungansqualenedariminyaknyamplungcalophylluminophyllum AT setiyogunawan identifikasikandungansqualenedariminyaknyamplungcalophylluminophyllum |
_version_ |
1725199932972859392 |