REPRESENTASI KOLONIALISME DALAM TJERITA NJI PAINA KARYA H. KOMMER
The study describes the life in colonial era using the theory of postcolonialism. This theory is used to reveal the facts of the story in a short story titled Tjerita Nji Paina by H. Kommer about representation and treatment of natives by colonialist society in those days. The short story of Tjerita...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Balai Bahasa Bali
2017-12-01
|
Series: | Aksara |
Subjects: | |
Online Access: | http://aksara.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/aksara/article/view/72 |
id |
doaj-08ff349920bb467a981c7dba42be36e6 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-08ff349920bb467a981c7dba42be36e62020-11-24T22:08:32ZengBalai Bahasa BaliAksara0854-32832580-03532017-12-0129215516910.29255/aksara.v29i2.72.155-169128REPRESENTASI KOLONIALISME DALAM TJERITA NJI PAINA KARYA H. KOMMERDiah Meutia Harum0Kantor Bahasa Provinsi LampungThe study describes the life in colonial era using the theory of postcolonialism. This theory is used to reveal the facts of the story in a short story titled Tjerita Nji Paina by H. Kommer about representation and treatment of natives by colonialist society in those days. The short story of Tjerita Nji Paina brings the theme of domination and hegemony against indigenous and women. H. Kommer was one of the writers of the Dutch East Indies who often criticize the Dutch colonial government, especially against sugar businessmen. His works voiced opposition to the sugar businessman who oppressed the indigenous workers from that period. This research try to reveal the image of colonialism through the description of the figures contained in this story by using the theory of characterization. There are three figures described in this study. Each character represents superior and inferior binary opposition in colonial society in the Indies at that time. Furthermore, postcolonial theory from Edward Said used to reveal hegemony and domination of the natives by the Dutch colonials. From the theory used to the Tjerita Nji Paina text it is seen that hegemony and dominance got the legitimacy from the Dutch rulers who deceived the character Niti as subordinates at the sugar factory to hand over his daughters to become “nyai” or concubine to the character of Mr. Briot, his superior at the sugar factory. Abstrak Penelitian yang menggambarkan kehidupan di era kolonialial ini menggunakan teori poskolonialisme. Teori ini digunakan untuk mengungkapkan fakta cerita dalam cerita pendek berjudul Tjerita Nji Paina karya H. Kommer tentang representasi dan perlakuan terhadap pribumi oleh masyarakat kolonialis di masa itu. Cerpen Tjerita Nji Paina membawakan tema dominasi dan hegemoni terhadap pribumi dan terhadap perempuan. H. Kommer adalah salah satu penulis di zaman Hindia Belanda yang sering mengkritik pemerintah pendudukan Belanda, khususnya terhadap kaum pengusaha gula. Karya-karyanya menyuarakan perlawanan terhadap pengusaha gula yang menindas pekerja pribumi di masa itu Penelitian ini mencoba mengungkap gambaran kolonialisme itu melalui deskripsi tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerita ini dengan menggunakan teori penokohan. Ada tiga tokoh yang akan dideskripsikan dalam penelitian ini. Setiap tokoh merepresentasikan oposisi biner superior dan inferior dalam masyarakat kolonial di Hindia Belanda pada masa itu. Selanjutnya, digunakan teori poskolonial oleh Edward Said untuk melihat hegemoni dan dominasi terhadap kaum pribumi oleh kolonial Belanda. Dari teori yang digunakan terhadap teks Tjerita Nji Paina terlihat bahwa hegemoni dan dominasi mendapat legitimasi dari penguasa Belanda yang memperdaya tokoh Niti sebagai bawahan di pabrik gula untuk menyerahkan anak gadisnya menjadi nyai atau gundik dari tokoh Tuan Briot, atasannya di pabrik.http://aksara.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/aksara/article/view/72sastrapenelitianposkolonialismesastra Hindia Belanda |
collection |
DOAJ |
language |
English |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Diah Meutia Harum |
spellingShingle |
Diah Meutia Harum REPRESENTASI KOLONIALISME DALAM TJERITA NJI PAINA KARYA H. KOMMER Aksara sastra penelitian poskolonialisme sastra Hindia Belanda |
author_facet |
Diah Meutia Harum |
author_sort |
Diah Meutia Harum |
title |
REPRESENTASI KOLONIALISME DALAM TJERITA NJI PAINA KARYA H. KOMMER |
title_short |
REPRESENTASI KOLONIALISME DALAM TJERITA NJI PAINA KARYA H. KOMMER |
title_full |
REPRESENTASI KOLONIALISME DALAM TJERITA NJI PAINA KARYA H. KOMMER |
title_fullStr |
REPRESENTASI KOLONIALISME DALAM TJERITA NJI PAINA KARYA H. KOMMER |
title_full_unstemmed |
REPRESENTASI KOLONIALISME DALAM TJERITA NJI PAINA KARYA H. KOMMER |
title_sort |
representasi kolonialisme dalam tjerita nji paina karya h. kommer |
publisher |
Balai Bahasa Bali |
series |
Aksara |
issn |
0854-3283 2580-0353 |
publishDate |
2017-12-01 |
description |
The study describes the life in colonial era using the theory of postcolonialism. This theory is used to reveal the facts of the story in a short story titled Tjerita Nji Paina by H. Kommer about representation and treatment of natives by colonialist society in those days. The short story of Tjerita Nji Paina brings the theme of domination and hegemony against indigenous and women. H. Kommer was one of the writers of the Dutch East Indies who often criticize the Dutch colonial government, especially against sugar businessmen. His works voiced opposition to the sugar businessman who oppressed the indigenous workers from that period. This research try to reveal the image of colonialism through the description of the figures contained in this story by using the theory of characterization. There are three figures described in this study. Each character represents superior and inferior binary opposition in colonial society in the Indies at that time. Furthermore, postcolonial theory from Edward Said used to reveal hegemony and domination of the natives by the Dutch colonials. From the theory used to the Tjerita Nji Paina text it is seen that hegemony and dominance got the legitimacy from the Dutch rulers who deceived the character Niti as subordinates at the sugar factory to hand over his daughters to become “nyai” or concubine to the character of Mr. Briot, his superior at the sugar factory.
Abstrak
Penelitian yang menggambarkan kehidupan di era kolonialial ini menggunakan teori poskolonialisme. Teori ini digunakan untuk mengungkapkan fakta cerita dalam cerita pendek berjudul Tjerita Nji Paina karya H. Kommer tentang representasi dan perlakuan terhadap pribumi oleh masyarakat kolonialis di masa itu. Cerpen Tjerita Nji Paina membawakan tema dominasi dan hegemoni terhadap pribumi dan terhadap perempuan. H. Kommer adalah salah satu penulis di zaman Hindia Belanda yang sering mengkritik pemerintah pendudukan Belanda, khususnya terhadap kaum pengusaha gula. Karya-karyanya menyuarakan perlawanan terhadap pengusaha gula yang menindas pekerja pribumi di masa itu Penelitian ini mencoba mengungkap gambaran kolonialisme itu melalui deskripsi tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerita ini dengan menggunakan teori penokohan. Ada tiga tokoh yang akan dideskripsikan dalam penelitian ini. Setiap tokoh merepresentasikan oposisi biner superior dan inferior dalam masyarakat kolonial di Hindia Belanda pada masa itu. Selanjutnya, digunakan teori poskolonial oleh Edward Said untuk melihat hegemoni dan dominasi terhadap kaum pribumi oleh kolonial Belanda. Dari teori yang digunakan terhadap teks Tjerita Nji Paina terlihat bahwa hegemoni dan dominasi mendapat legitimasi dari penguasa Belanda yang memperdaya tokoh Niti sebagai bawahan di pabrik gula untuk menyerahkan anak gadisnya menjadi nyai atau gundik dari tokoh Tuan Briot, atasannya di pabrik. |
topic |
sastra penelitian poskolonialisme sastra Hindia Belanda |
url |
http://aksara.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/aksara/article/view/72 |
work_keys_str_mv |
AT diahmeutiaharum representasikolonialismedalamtjeritanjipainakaryahkommer |
_version_ |
1725816148012826624 |