Farm credit, farm credit default rate, and farm performamce: the indonesian case

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak dart; intervensi pemerinrah dalam penyaluran kredit terhadap kinerja sektor pertani'an. Dengan menggunakan kredit program di Indonesia sebagai studi kasus, analisis dampak kredit usahatani terhadap hasil pertanian dilakukan, dan menentukan bebe...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Muyanja Ssenyoga
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta 2016-11-01
Series:Agro Ekonomi
Subjects:
Online Access:https://jurnal.ugm.ac.id/jae/article/view/16795
id doaj-08faacc1999244419a433ae9e8defac4
record_format Article
spelling doaj-08faacc1999244419a433ae9e8defac42020-11-24T21:56:42ZengUniversitas Gadjah Mada, YogyakartaAgro Ekonomi0215-87872541-16162016-11-0192375010.22146/agroekonomi.1679511558Farm credit, farm credit default rate, and farm performamce: the indonesian caseMuyanja Ssenyoga0A Ph.D. Candidate of Gadjah Mada University, from UgandaPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak dart; intervensi pemerinrah dalam penyaluran kredit terhadap kinerja sektor pertani'an. Dengan menggunakan kredit program di Indonesia sebagai studi kasus, analisis dampak kredit usahatani terhadap hasil pertanian dilakukan, dan menentukan beberapa fakror yang mempengaruhi tingkat tunggakannya. Analisis lebih lanjut dilakukan untuk mengevaluasi dampak penyuluhan terhadap kinerja kredit usahatani. Hasil menunjukkan adanya hubungan yang positif antara tingkar kredit usahatani yang disalurkan dan hasil pertanian. Namun, biaya yang harus ditanggung dart keberhasilan tersebut berupa tunggakan yang tinggi, yang berdampak negatif terhadap hasil pertanian. Hubungan yang menggembirakan adalah adanya dampak yang negatif antara tingkat penyuluhan (agricultural extension service) dan tunggakan kredit usahatani. Penyaluran kredit usahatani dilakukan melalui beberapa mekanisme yang berdampak pada distorsi pasar kredit, yang berakibat pada menurunnya kinerja sektor finansial secara keseluruhan. Walaupun demikian dilihat dart pentingnya produksi padi dalam perekonzian Indonesia, biaya yang harus ditanggung masyarakat berupa biaya tunggakan yang tinggi dan distorsi pasar input dan output, merupakan necessary evil yang harus diterima. Hashl jugs menunjukkan bahwa meningkatkan tingkat penyuluhan merupakan suatu keharusan untuk perbaikan kinerja kredit program.https://jurnal.ugm.ac.id/jae/article/view/16795Kredit programtunggakanpenyuluhandistorsi ekonomi
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Muyanja Ssenyoga
spellingShingle Muyanja Ssenyoga
Farm credit, farm credit default rate, and farm performamce: the indonesian case
Agro Ekonomi
Kredit program
tunggakan
penyuluhan
distorsi ekonomi
author_facet Muyanja Ssenyoga
author_sort Muyanja Ssenyoga
title Farm credit, farm credit default rate, and farm performamce: the indonesian case
title_short Farm credit, farm credit default rate, and farm performamce: the indonesian case
title_full Farm credit, farm credit default rate, and farm performamce: the indonesian case
title_fullStr Farm credit, farm credit default rate, and farm performamce: the indonesian case
title_full_unstemmed Farm credit, farm credit default rate, and farm performamce: the indonesian case
title_sort farm credit, farm credit default rate, and farm performamce: the indonesian case
publisher Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
series Agro Ekonomi
issn 0215-8787
2541-1616
publishDate 2016-11-01
description Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak dart; intervensi pemerinrah dalam penyaluran kredit terhadap kinerja sektor pertani'an. Dengan menggunakan kredit program di Indonesia sebagai studi kasus, analisis dampak kredit usahatani terhadap hasil pertanian dilakukan, dan menentukan beberapa fakror yang mempengaruhi tingkat tunggakannya. Analisis lebih lanjut dilakukan untuk mengevaluasi dampak penyuluhan terhadap kinerja kredit usahatani. Hasil menunjukkan adanya hubungan yang positif antara tingkar kredit usahatani yang disalurkan dan hasil pertanian. Namun, biaya yang harus ditanggung dart keberhasilan tersebut berupa tunggakan yang tinggi, yang berdampak negatif terhadap hasil pertanian. Hubungan yang menggembirakan adalah adanya dampak yang negatif antara tingkat penyuluhan (agricultural extension service) dan tunggakan kredit usahatani. Penyaluran kredit usahatani dilakukan melalui beberapa mekanisme yang berdampak pada distorsi pasar kredit, yang berakibat pada menurunnya kinerja sektor finansial secara keseluruhan. Walaupun demikian dilihat dart pentingnya produksi padi dalam perekonzian Indonesia, biaya yang harus ditanggung masyarakat berupa biaya tunggakan yang tinggi dan distorsi pasar input dan output, merupakan necessary evil yang harus diterima. Hashl jugs menunjukkan bahwa meningkatkan tingkat penyuluhan merupakan suatu keharusan untuk perbaikan kinerja kredit program.
topic Kredit program
tunggakan
penyuluhan
distorsi ekonomi
url https://jurnal.ugm.ac.id/jae/article/view/16795
work_keys_str_mv AT muyanjassenyoga farmcreditfarmcreditdefaultrateandfarmperformamcetheindonesiancase
_version_ 1725857695986089984