SELF EFFICACY DAN KECEMASAN PEGAWAI NEGERI SIPIL MENGHADAPI PENSIUN

Someday, individuals must ended their working period. It is usually called retirement. Retirement is one of the frightening specter for the middle adult individuals. Fear of retirement shall cause anxiety. Overcoming anxiety can be different depending on the ability to cope with it (Cheung & Sun...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Christian, Clara Moningka
Format: Article
Language:English
Published: Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara 2012-01-01
Series:Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology
Subjects:
Online Access:http://jpu.k-pin.org/index.php/jpu/article/view/9/5
Description
Summary:Someday, individuals must ended their working period. It is usually called retirement. Retirement is one of the frightening specter for the middle adult individuals. Fear of retirement shall cause anxiety. Overcoming anxiety can be different depending on the ability to cope with it (Cheung & Sun, 2000 cited Pajares, 2006) and enhanced by the ability and competence to perform a task, goal, or to overcome strong resistance is called self-efficacy. (Bandura, in Baron & Byrne, 2004). This study is a correlation research is aimed to understand the relationship between self-efficacy and anxiety facing retirement in the civil service civilians. The sample of the study was 87 people who will retire before the end of 2013 at the Ministry of X. This research is a quantitative study with two scales as a measurement tools, the Self Efficacy scale and Anxiety scale facing retirement adapted and developed by researchers using a Likert scale based components of self-efficacy (Bandura, 1986) and a form of anxiety facing retirement (Bucklew, 1980 From the analysis of the results obtained a negative relationship between self-efficacy with anxiety facing retirement in the civil service with a value of r = - .409 (p = .01). This means that self-efficacy is higher the lower the anxiety level civil servants who face pension, and conversely the lower the self-efficacy, the higher the anxiety level civil servants who will face retirement. --- Pensiun merupakan salah satu momok yang menakutkan bagi para individu dewasa madya, apalagi bila individu tersebut sedang berada di puncak karirnya. Ketakutan akan pensiun tersebut menimbulkan kecemasan. Mengatasi kecemasan dapat berbeda tergantung pada kemampuan untuk mengatasi kecemasan tersebut (Cheung & Sun dalam Pajares, 2006) dan ditingkatkan melalui kemampuan dan kompetensinya untuk melakukan sebuah tugas, mencapai tujuan, atau mengatasi hambatan yang kuat yang disebut self efficacy. (Bandura dalam Baron & Byrne, 2004). Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self efficacy dengan kecemasan menghadapi pensiun pada pengawai negeri sipil. Adapun sampel dari penelitian ini adalah 87 orang yang akan menjelang pensiun hingga akhir tahun 2013 pada kementerian X. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan dua buah skala sebagai alat ukur, yaitu skala Self Efficacy dan skala Kecemasan menghadapi pensiun yang diadaptasi dan dikembangkan oleh peneliti dengan menggunakan skala Likert berdasarkan komponen self efficacy (Bandura, 1986) dan bentuk kecemasan menghadapi pensiun (Bucklew, 1980). Dari hasil analisa diperoleh diperoleh hubungan yang negatif antara self efficacy dengan kecemasan menghadapi pensiun pada pegawai negeri sipil dengan nilai r = -.409 (p = .01). Artinya adalah semakin tinggi self efficacy maka semakin rendah tingkat kecemasan pegawai negeri sipil yang akan menghadapi pensiun, dan sebaliknya semakin rendah self efficacy maka semakin tinggi tingkat kecemasan pegawai negeri sipil yang akan menghadapi pensiun.
ISSN:2088-4230
2580-1228