MONOTEISME TEORITIS DALAM RITUAL KEDUK BEJI DI KABUPATEN NGAWI (KAJIAN SOSIO-RELIGI)

Tulisan ini untuk mengetahui prosesi ritual Keduk Beji di Sendang Tawun Desa Tawun Kecamatan Kasreman Kabupaten Ngawi dan apakah sampai sekarang masyarakat masih menganut Monoteisme teoritis dalam ritual keduk Beji. Lokasi penelitian adalah di Desa Tawun Kecamatan Kasreman Kabupaten Ngawi. Penelitia...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Novi Triana Habsari
Format: Article
Language:English
Published: Unit Publikasi Ilmiah 2018-02-01
Series:Historia: Jurnal Pendidikan Sejarah FKIP UM Metro
Online Access:http://ojs.fkip.ummetro.ac.id/index.php/sejarah/article/view/1033
Description
Summary:Tulisan ini untuk mengetahui prosesi ritual Keduk Beji di Sendang Tawun Desa Tawun Kecamatan Kasreman Kabupaten Ngawi dan apakah sampai sekarang masyarakat masih menganut Monoteisme teoritis dalam ritual keduk Beji. Lokasi penelitian adalah di Desa Tawun Kecamatan Kasreman Kabupaten Ngawi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus. Teknik pengambilan data dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik pengumpulan sampel dengan snowball sampling. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Validasi yang dipergunakan untuk menguji kebenaran data yaitu trianggulasi sumber. Analisis data yang digunakan adalah analisis data model interaktif Miles dan Huberman dengan 3 tahapan, yaitu reduksi data, sajian data dan verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian bahwa masyarakat Desa Tawun termasuk ke dalam penganut kepercayaan monoteisme teoritis. Mereka mempercayai bahwa Tuhan itu Esa dalam teori, tetapi prakteknya mereka mempercayai lebih dari satu Tuhan. Pelaksanaan ritual diadakan hari Selasa Kliwon setiap tahun pada bulan suro. Ritual Jawa identik dengan sesajen, sama halnya dengan  Keduk Beji. Acara diawali dengan pengedukan atau pembersihan sendang. Kemudian dilanjutkan penyilepan dimana juru kunci melakukan penyelaman ke dalam sendang untuk meletakan kendi di dasar sendang dan mengambil kendi yang pernah ditaruhnya setahun lalu. Diakhiri dengan pertunjukan Tari Kecetan, dan kenduri (selamatan). Makna filosofis Ritual Keduk Beji adalah mengajarkan tentang kebersihan dan peduli terhadap lingkungan sekitar.
ISSN:2337-4713
2442-8728