Pembekuan Spermatozoa Ayam Kampung dengan Suplementasi Bovine Serum Albumin dan Putih Telur Dalam Pengencer Ringer Laktat Kuning Telur

Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan konsentrasi sumber protein (bovine serum albumin/BSA atau putih telur) terbaik sebagai bahan pengencer dalam pembekuan semen ayam kampung. Pengencer dasar yang digunakan adalah ringer laktat dan kuning telur 10% dengan perlakuan kontrol, BSA 0.5%, BSA 1%...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Khaeruddin Khaeruddin
Format: Article
Language:Indonesian
Published: University of Brawijaya 2020-12-01
Series:Jurnal Ternak Tropika
Subjects:
Online Access:https://ternaktropika.ub.ac.id/index.php/tropika/article/view/453
Description
Summary:Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan konsentrasi sumber protein (bovine serum albumin/BSA atau putih telur) terbaik sebagai bahan pengencer dalam pembekuan semen ayam kampung. Pengencer dasar yang digunakan adalah ringer laktat dan kuning telur 10% dengan perlakuan kontrol, BSA 0.5%, BSA 1%, BSA 1.5%, putih telur 0.5%, putih telur 1% dan putih telur 1.5%. Semen diencerkan dan dikemas dalam straw 0.25 mL, dilanjutkan dengan ekuilibrasi pada suhu 5 oC selama 2 jam, ditempatkan pada uap nitrogen cair selama 10 menit dan disimpan dalam container nitrogen cair bersuhu -196 oC selama 24 jam. Thawing dilakukan pada suhu 37 oC selama 30 detik. Parameter yang diamati adalah motilitas, viabilitas dan abnormalitas setelah pengenceran dan setelah thawing, recovery rate dan motilitas spermatozoa 7 jam pada penyimpanan 5 oC setelah thawing. Data dianalisis sidik ragam, jika ditemukan pengaruh perlakuan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tidak berpengaruh (P>0.05) terhadap motilitas, viabilitas, abnormalitas spermatozoa setelah pengenceran. Demikian juga dengan motilitas dan abnormalitas setelah thawing. Perlakuan jenis protein dalam pengencer berpengaruh sangat nyata (P<0.01) terhadap motilitas spermatozoa setelah thawing yang disimpan selama 7 jam pada suhu 5 oC. Viabilitas spermatozoa setelah thawing berbeda (P<0.05) antar perlakuan. Viabilitas spermatozoa paling tinggi diperoleh pada pengenceran dengan putih telur 1.5% yaitu 44.33%). Kesimpulan penelitian ini adalah putih telur 1.5% merupakan sumber protein terbaik untuk disuplementasi ke dalam ringer laktat kuning telur sebagai pengencer pada pembekuan semen ayam kampung.
ISSN:1411-6146
2503-1007