MENGKRITISI KONSEP ISLAMISASI ILMU ISMAIL RAJI AL-FARUQI: Telaah Pemikiran Ziauddin Sardar

Kajian ini dilatarbelakangi oleh karena adanya khazanah pemikiran keislaman, yaitu isu Islamisasi ilmu yang merupakan salah satu isu yang selalu menarik diperbincangkan beberapa dekade ini. Hal ini terjadi karena ada berbagai pandangan dan penafsiran tentang Islamisasi ilmu. Konsep ilm meniscayakan...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Muhammad Taufik, Muhammad Yasir
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau 2017-12-01
Series:Jurnal Ushuluddin
Subjects:
Online Access:http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/ushuludin/article/view/3830
id doaj-02a1f64440904bd783bc958cdbf8934a
record_format Article
spelling doaj-02a1f64440904bd783bc958cdbf8934a2021-10-02T02:47:04ZengUniversitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim RiauJurnal Ushuluddin1412-09092407-82472017-12-0125210912310.24014/jush.v25i2.38302627MENGKRITISI KONSEP ISLAMISASI ILMU ISMAIL RAJI AL-FARUQI: Telaah Pemikiran Ziauddin SardarMuhammad Taufik0Muhammad Yasir1UIN Sunan Kalijaga YogyakartaUniversitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim RiauKajian ini dilatarbelakangi oleh karena adanya khazanah pemikiran keislaman, yaitu isu Islamisasi ilmu yang merupakan salah satu isu yang selalu menarik diperbincangkan beberapa dekade ini. Hal ini terjadi karena ada berbagai pandangan dan penafsiran tentang Islamisasi ilmu. Konsep ilm meniscayakan umat Islam untuk memahami realitas secara utuh. Hal ini telah dilakukan oleh sarjana dan intelektual Muslim klasik, seperti al-Kindi, al-Farabi, al-Ghazali, Ibnu Rusyd dan sarjana klasik lainnya. Akan tetapi, sarjana Muslim kontemporer tampak mengesampingkan peranan epistemologi ini. Sehingga yang terjadi kemudian adalah justru Islam kehilangan jati diri sebagai kekuatan yang punya orientasi epistemologis yang sebenarnya sudah mapan di era klasik. Konsep Islamisasi ilmu populer di tangan al-Faruqi dan juga Naquib al- Attas. Bagi al-Faruqi, Islamisasi ilmu pengetahuan adalah mengislamkan disiplin-disiplin ilmu atau tepatnya menghasilkan buku-buku pegangan (buku dasar) di perguruan tinggi, dengan menuangkan kembali disiplin ilmu modern ke dalam wawasan Islam, setelah dilakukan kajian kritis terhadap kedua sistem pengetahuan Islam dan Barat. Selain itu, al-Faruqi juga memberikan langkah-langkah prosedural bagi terlaksanya program Islamisasi ilmu. Penulis menemukan poin penting dari kajian ini bahwa pemikiran Islamisasi ilmu al-Faruqi inilah yang dikritisi oleh Sardar, menurutnya perumusan epistemologi Islam kontemporer tidak dapat dimulai dengan menitikberatkan pada disiplin ilmu yang sudah ada. Sardar mengungkapkan bahwa epistemologi Islam kontemporer dapat dirumuskan dengan dengan mengembangkan paradigma-paradigma di dalam ekspresi-ekspresi eksternal peradaban Muslim yang meliputi sains dan teknologi, politik dan hubungan-hubungan internasional, struktur-struktur sosial dan kegiatan ekonomi, pembangunan desa dan kota. Semua aspek ekspesi eksternal peradaban Muslim tersebut dapat dipelajari dan dikembangan dalam kaitannya dengan kebutuhan-kebutuhan dan realitas kontemporer. Dari sini Sardar sekali lagi menolak Islamisasi ilmu pengetahuan dimulai dari disiplin ilmu yang sudah ada. Hal ini karena disiplin ilmu tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai Islamhttp://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/ushuludin/article/view/3830IslamisasiIlmu PengetahuanSains Islam
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Muhammad Taufik
Muhammad Yasir
spellingShingle Muhammad Taufik
Muhammad Yasir
MENGKRITISI KONSEP ISLAMISASI ILMU ISMAIL RAJI AL-FARUQI: Telaah Pemikiran Ziauddin Sardar
Jurnal Ushuluddin
Islamisasi
Ilmu Pengetahuan
Sains Islam
author_facet Muhammad Taufik
Muhammad Yasir
author_sort Muhammad Taufik
title MENGKRITISI KONSEP ISLAMISASI ILMU ISMAIL RAJI AL-FARUQI: Telaah Pemikiran Ziauddin Sardar
title_short MENGKRITISI KONSEP ISLAMISASI ILMU ISMAIL RAJI AL-FARUQI: Telaah Pemikiran Ziauddin Sardar
title_full MENGKRITISI KONSEP ISLAMISASI ILMU ISMAIL RAJI AL-FARUQI: Telaah Pemikiran Ziauddin Sardar
title_fullStr MENGKRITISI KONSEP ISLAMISASI ILMU ISMAIL RAJI AL-FARUQI: Telaah Pemikiran Ziauddin Sardar
title_full_unstemmed MENGKRITISI KONSEP ISLAMISASI ILMU ISMAIL RAJI AL-FARUQI: Telaah Pemikiran Ziauddin Sardar
title_sort mengkritisi konsep islamisasi ilmu ismail raji al-faruqi: telaah pemikiran ziauddin sardar
publisher Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
series Jurnal Ushuluddin
issn 1412-0909
2407-8247
publishDate 2017-12-01
description Kajian ini dilatarbelakangi oleh karena adanya khazanah pemikiran keislaman, yaitu isu Islamisasi ilmu yang merupakan salah satu isu yang selalu menarik diperbincangkan beberapa dekade ini. Hal ini terjadi karena ada berbagai pandangan dan penafsiran tentang Islamisasi ilmu. Konsep ilm meniscayakan umat Islam untuk memahami realitas secara utuh. Hal ini telah dilakukan oleh sarjana dan intelektual Muslim klasik, seperti al-Kindi, al-Farabi, al-Ghazali, Ibnu Rusyd dan sarjana klasik lainnya. Akan tetapi, sarjana Muslim kontemporer tampak mengesampingkan peranan epistemologi ini. Sehingga yang terjadi kemudian adalah justru Islam kehilangan jati diri sebagai kekuatan yang punya orientasi epistemologis yang sebenarnya sudah mapan di era klasik. Konsep Islamisasi ilmu populer di tangan al-Faruqi dan juga Naquib al- Attas. Bagi al-Faruqi, Islamisasi ilmu pengetahuan adalah mengislamkan disiplin-disiplin ilmu atau tepatnya menghasilkan buku-buku pegangan (buku dasar) di perguruan tinggi, dengan menuangkan kembali disiplin ilmu modern ke dalam wawasan Islam, setelah dilakukan kajian kritis terhadap kedua sistem pengetahuan Islam dan Barat. Selain itu, al-Faruqi juga memberikan langkah-langkah prosedural bagi terlaksanya program Islamisasi ilmu. Penulis menemukan poin penting dari kajian ini bahwa pemikiran Islamisasi ilmu al-Faruqi inilah yang dikritisi oleh Sardar, menurutnya perumusan epistemologi Islam kontemporer tidak dapat dimulai dengan menitikberatkan pada disiplin ilmu yang sudah ada. Sardar mengungkapkan bahwa epistemologi Islam kontemporer dapat dirumuskan dengan dengan mengembangkan paradigma-paradigma di dalam ekspresi-ekspresi eksternal peradaban Muslim yang meliputi sains dan teknologi, politik dan hubungan-hubungan internasional, struktur-struktur sosial dan kegiatan ekonomi, pembangunan desa dan kota. Semua aspek ekspesi eksternal peradaban Muslim tersebut dapat dipelajari dan dikembangan dalam kaitannya dengan kebutuhan-kebutuhan dan realitas kontemporer. Dari sini Sardar sekali lagi menolak Islamisasi ilmu pengetahuan dimulai dari disiplin ilmu yang sudah ada. Hal ini karena disiplin ilmu tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam
topic Islamisasi
Ilmu Pengetahuan
Sains Islam
url http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/ushuludin/article/view/3830
work_keys_str_mv AT muhammadtaufik mengkritisikonsepislamisasiilmuismailrajialfaruqitelaahpemikiranziauddinsardar
AT muhammadyasir mengkritisikonsepislamisasiilmuismailrajialfaruqitelaahpemikiranziauddinsardar
_version_ 1716860119306731520