Pembuatan Obturator Mata pada Pasien dengan Kehilangan Mata Akibat Cacat Bawaan

Kasus kehilangan mata pada pasien dapat menimbulkan masalah fungsi dan estetik. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memperbaiki masalah estetik adalah dengan membuatkan protesa mata kepada pasien tersebut. Tujuan pembuatan obturator mata pada pasien yang kehilangan mata adalah untuk membantu...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Clara Rosalina, Erwan Sugiatno, Haryo Mustiko
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Gadjah Mada 2010-06-01
Series:Majalah Kedokteran Gigi Indonesia
Subjects:
Online Access:https://jurnal.ugm.ac.id/mkgi/article/view/16017
id doaj-0157691c2a684d11a03099cf851d652f
record_format Article
spelling doaj-0157691c2a684d11a03099cf851d652f2020-11-24T21:55:29ZindUniversitas Gadjah MadaMajalah Kedokteran Gigi Indonesia2460-01642442-25762010-06-01171353810.22146/majkedgiind.1601711053Pembuatan Obturator Mata pada Pasien dengan Kehilangan Mata Akibat Cacat BawaanClara Rosalina0Erwan Sugiatno1Haryo Mustiko2Program Studi Prostodonsia, Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, IndonesiaBagian Prostodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, IndonesiaBagian Prostodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, IndonesiaKasus kehilangan mata pada pasien dapat menimbulkan masalah fungsi dan estetik. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memperbaiki masalah estetik adalah dengan membuatkan protesa mata kepada pasien tersebut. Tujuan pembuatan obturator mata pada pasien yang kehilangan mata adalah untuk membantu pasien dalam memperbaiki estetik. Pasien wan ita usia 35 tahun datang ke klinik Prostodonsia RSGM FKG UGM dengan kondisi kehilangan mata sebelah kanan yang merupakan cacat bawaan. Pemeriksaan wajah menunjukkan muka asimetris. Pada mata kanan tampak adanya cheloid yang timbul setelah operasi pengangkatan bola mata. Perawatan dilakukan dengan pembuatan protesa mata non fabricated dengan tahap-tahap: pencetakan mata dengan sendok cetak mata perorangan dan pengisian hasil cetakan terdiri dari dua bagian, yang pertama diisi dengan gips keras sampai bagian terlebar dari cetakan dasar soket dan dibuat tiga retensi sebagai kunci, kedua sampai menutupi seluruh hasil cetakan. Pembuatan model malam sklera, mencoba pola malam sklera dan packing model malam sklera. Oef/asking dan polishing untuk membuat sklera akrilik, mencoba sklera akrilik dan penentuan lokasi diameter iris, melukis iris dan pupil, penyelesaian protesa mata, packing sklera dan iris, def/asking dan polishing untuk membuat protesa mata serta insersi protesa mata. Kontrol setelah 2 minggu menunjukkan hasil yang baik, tidak ada keluhan rasa sakit, tidak ada peradangan, volume dan frekuensi air mata menjadi berkurang jumlah dan frekuensinya.https://jurnal.ugm.ac.id/mkgi/article/view/16017soket mataprotesa matacacat bawaan
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Clara Rosalina
Erwan Sugiatno
Haryo Mustiko
spellingShingle Clara Rosalina
Erwan Sugiatno
Haryo Mustiko
Pembuatan Obturator Mata pada Pasien dengan Kehilangan Mata Akibat Cacat Bawaan
Majalah Kedokteran Gigi Indonesia
soket mata
protesa mata
cacat bawaan
author_facet Clara Rosalina
Erwan Sugiatno
Haryo Mustiko
author_sort Clara Rosalina
title Pembuatan Obturator Mata pada Pasien dengan Kehilangan Mata Akibat Cacat Bawaan
title_short Pembuatan Obturator Mata pada Pasien dengan Kehilangan Mata Akibat Cacat Bawaan
title_full Pembuatan Obturator Mata pada Pasien dengan Kehilangan Mata Akibat Cacat Bawaan
title_fullStr Pembuatan Obturator Mata pada Pasien dengan Kehilangan Mata Akibat Cacat Bawaan
title_full_unstemmed Pembuatan Obturator Mata pada Pasien dengan Kehilangan Mata Akibat Cacat Bawaan
title_sort pembuatan obturator mata pada pasien dengan kehilangan mata akibat cacat bawaan
publisher Universitas Gadjah Mada
series Majalah Kedokteran Gigi Indonesia
issn 2460-0164
2442-2576
publishDate 2010-06-01
description Kasus kehilangan mata pada pasien dapat menimbulkan masalah fungsi dan estetik. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memperbaiki masalah estetik adalah dengan membuatkan protesa mata kepada pasien tersebut. Tujuan pembuatan obturator mata pada pasien yang kehilangan mata adalah untuk membantu pasien dalam memperbaiki estetik. Pasien wan ita usia 35 tahun datang ke klinik Prostodonsia RSGM FKG UGM dengan kondisi kehilangan mata sebelah kanan yang merupakan cacat bawaan. Pemeriksaan wajah menunjukkan muka asimetris. Pada mata kanan tampak adanya cheloid yang timbul setelah operasi pengangkatan bola mata. Perawatan dilakukan dengan pembuatan protesa mata non fabricated dengan tahap-tahap: pencetakan mata dengan sendok cetak mata perorangan dan pengisian hasil cetakan terdiri dari dua bagian, yang pertama diisi dengan gips keras sampai bagian terlebar dari cetakan dasar soket dan dibuat tiga retensi sebagai kunci, kedua sampai menutupi seluruh hasil cetakan. Pembuatan model malam sklera, mencoba pola malam sklera dan packing model malam sklera. Oef/asking dan polishing untuk membuat sklera akrilik, mencoba sklera akrilik dan penentuan lokasi diameter iris, melukis iris dan pupil, penyelesaian protesa mata, packing sklera dan iris, def/asking dan polishing untuk membuat protesa mata serta insersi protesa mata. Kontrol setelah 2 minggu menunjukkan hasil yang baik, tidak ada keluhan rasa sakit, tidak ada peradangan, volume dan frekuensi air mata menjadi berkurang jumlah dan frekuensinya.
topic soket mata
protesa mata
cacat bawaan
url https://jurnal.ugm.ac.id/mkgi/article/view/16017
work_keys_str_mv AT clararosalina pembuatanobturatormatapadapasiendengankehilanganmataakibatcacatbawaan
AT erwansugiatno pembuatanobturatormatapadapasiendengankehilanganmataakibatcacatbawaan
AT haryomustiko pembuatanobturatormatapadapasiendengankehilanganmataakibatcacatbawaan
_version_ 1725862350063403008