SIFAT HIPOKOLESTEREMIK MINYAK KELAPA SAWIT, MINYAK KEDELAI DAN TEMPE

Kadar kolesterol dan trigliserida darah merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mendiagnosa kemungkinan adanya gangguan jantung atherosklerosis. Kadar lipida darah mempunyai korelasi yang tinggi dengan jenis lemak atau minyak yang dikonsumsi setiap hari, karena komposisi asam lemak...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Mien KMS Mahmud, Rossy Rozanna, Hermana Hermana
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Kementerian Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik 2012-11-01
Series:Penelitian Gizi dan Makanan
Online Access:http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/pgm/article/view/2006
id doaj-01030ab4dbe94e5a92ff4e63fe3bf217
record_format Article
spelling doaj-01030ab4dbe94e5a92ff4e63fe3bf2172020-11-24T20:43:02ZindKementerian Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi KlinikPenelitian Gizi dan Makanan0125-97172338-83582012-11-010010.22435/pgm.v0i0.2006.2009SIFAT HIPOKOLESTEREMIK MINYAK KELAPA SAWIT, MINYAK KEDELAI DAN TEMPEMien KMS Mahmud0Rossy Rozanna1Hermana Hermana2Kelompok Program Penelitian Eksplorasi Potensi Gizi, Puslitbang Gizi, BogorKelompok Program Penelitian Eksplorasi Potensi Gizi, Puslitbang Gizi, BogorKelompok Program Penelitian Eksplorasi Potensi Gizi, Puslitbang Gizi, BogorKadar kolesterol dan trigliserida darah merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mendiagnosa kemungkinan adanya gangguan jantung atherosklerosis. Kadar lipida darah mempunyai korelasi yang tinggi dengan jenis lemak atau minyak yang dikonsumsi setiap hari, karena komposisi asam lemak pada setiap jenis minyak berbeda. Tempe telah lama digemari masyarakat Indonesia dan telah diketahui bermanfaat bagi kesehatan. Penelitian yang dilaporkan melalui makalah ini bertujuan mempelajari peluang kejadian penyakit atherosklerosis pada pada kelinci dengan pola konsumsi minyak makan asal kelapa sawit, minyak kedelai, minyak asal lemak babi atau minyak babi dicampur tempe. Kelinci percobaan dewasa yang sehat dikelompokkan berdasarkan kadar hemoglobin darah antara 8.2-13.6 g/dl menjadi lima kelompok percobaan. Satu kelompok sebagai kontrol diberi ronsum standar terdiri dari pelet, kangkung dan ubi merah secara adlibitum. Empat kelompok lainnya, disamping ransum standar juga diberi 2 ml minyak babi atau minyak kedelai atau minyak kelapa sawit atau minyak babi yang ditambahkan 5 gram tempe bubuk, sehari. Pengamatan dilakukan terhadap kadar kolesterol total,  LDL, HDL dan trigliserido darah. Dilakukan pula pemeriksaan histopatologi pada jaringan pembuluh darah jantung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak babi menyebabkan kenaikan kadar kolesterol total, LDL, HDL dan trigliserida didalam darah sebanyak masing-masing berturut-tuut 60%, 89%, 52% dan 42%. Minyak kelapa sawit menaikan kadar kolesterol total 15%, menurunkan kadar LDL 21%, menaikan kadar HDL 24% dan menurunkan kadar trigliserida 14%. Minyak kedelai menurunkan kolesterol total sebanyak 10%, LDL 30%, trigliserida 24% seraya menaikan kadar HDL sebanyak 3%. Penambahan tempe ke dalam minyak babi dapat menurunkan kadar kolesterol total 10%, LDL 44%, trigliserida 28% dan memelihara kadar HDL lebih tinggi dari sebelum perlakuan. Hasil pemeriksaan histopatologi menunjukkan bahwa pemberian berbagai jenis minyak seperti disebut di atas secara terus menerus menimbulkan kelainan pada pembuluh darah utama (aorta), yaitu terjadi infiltrasi lemak pada tunika intima dan media. Kelainan tersebut sangat parah pada kelompok yang diberi minyak babi. Penambahan tempe memberi banyak perbaikan pada kelainan pembuluh darah tersebut.<br />http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/pgm/article/view/2006
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Mien KMS Mahmud
Rossy Rozanna
Hermana Hermana
spellingShingle Mien KMS Mahmud
Rossy Rozanna
Hermana Hermana
SIFAT HIPOKOLESTEREMIK MINYAK KELAPA SAWIT, MINYAK KEDELAI DAN TEMPE
Penelitian Gizi dan Makanan
author_facet Mien KMS Mahmud
Rossy Rozanna
Hermana Hermana
author_sort Mien KMS Mahmud
title SIFAT HIPOKOLESTEREMIK MINYAK KELAPA SAWIT, MINYAK KEDELAI DAN TEMPE
title_short SIFAT HIPOKOLESTEREMIK MINYAK KELAPA SAWIT, MINYAK KEDELAI DAN TEMPE
title_full SIFAT HIPOKOLESTEREMIK MINYAK KELAPA SAWIT, MINYAK KEDELAI DAN TEMPE
title_fullStr SIFAT HIPOKOLESTEREMIK MINYAK KELAPA SAWIT, MINYAK KEDELAI DAN TEMPE
title_full_unstemmed SIFAT HIPOKOLESTEREMIK MINYAK KELAPA SAWIT, MINYAK KEDELAI DAN TEMPE
title_sort sifat hipokolesteremik minyak kelapa sawit, minyak kedelai dan tempe
publisher Kementerian Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik
series Penelitian Gizi dan Makanan
issn 0125-9717
2338-8358
publishDate 2012-11-01
description Kadar kolesterol dan trigliserida darah merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mendiagnosa kemungkinan adanya gangguan jantung atherosklerosis. Kadar lipida darah mempunyai korelasi yang tinggi dengan jenis lemak atau minyak yang dikonsumsi setiap hari, karena komposisi asam lemak pada setiap jenis minyak berbeda. Tempe telah lama digemari masyarakat Indonesia dan telah diketahui bermanfaat bagi kesehatan. Penelitian yang dilaporkan melalui makalah ini bertujuan mempelajari peluang kejadian penyakit atherosklerosis pada pada kelinci dengan pola konsumsi minyak makan asal kelapa sawit, minyak kedelai, minyak asal lemak babi atau minyak babi dicampur tempe. Kelinci percobaan dewasa yang sehat dikelompokkan berdasarkan kadar hemoglobin darah antara 8.2-13.6 g/dl menjadi lima kelompok percobaan. Satu kelompok sebagai kontrol diberi ronsum standar terdiri dari pelet, kangkung dan ubi merah secara adlibitum. Empat kelompok lainnya, disamping ransum standar juga diberi 2 ml minyak babi atau minyak kedelai atau minyak kelapa sawit atau minyak babi yang ditambahkan 5 gram tempe bubuk, sehari. Pengamatan dilakukan terhadap kadar kolesterol total,  LDL, HDL dan trigliserido darah. Dilakukan pula pemeriksaan histopatologi pada jaringan pembuluh darah jantung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak babi menyebabkan kenaikan kadar kolesterol total, LDL, HDL dan trigliserida didalam darah sebanyak masing-masing berturut-tuut 60%, 89%, 52% dan 42%. Minyak kelapa sawit menaikan kadar kolesterol total 15%, menurunkan kadar LDL 21%, menaikan kadar HDL 24% dan menurunkan kadar trigliserida 14%. Minyak kedelai menurunkan kolesterol total sebanyak 10%, LDL 30%, trigliserida 24% seraya menaikan kadar HDL sebanyak 3%. Penambahan tempe ke dalam minyak babi dapat menurunkan kadar kolesterol total 10%, LDL 44%, trigliserida 28% dan memelihara kadar HDL lebih tinggi dari sebelum perlakuan. Hasil pemeriksaan histopatologi menunjukkan bahwa pemberian berbagai jenis minyak seperti disebut di atas secara terus menerus menimbulkan kelainan pada pembuluh darah utama (aorta), yaitu terjadi infiltrasi lemak pada tunika intima dan media. Kelainan tersebut sangat parah pada kelompok yang diberi minyak babi. Penambahan tempe memberi banyak perbaikan pada kelainan pembuluh darah tersebut.<br />
url http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/pgm/article/view/2006
work_keys_str_mv AT mienkmsmahmud sifathipokolesteremikminyakkelapasawitminyakkedelaidantempe
AT rossyrozanna sifathipokolesteremikminyakkelapasawitminyakkedelaidantempe
AT hermanahermana sifathipokolesteremikminyakkelapasawitminyakkedelaidantempe
_version_ 1716820902335741952